Jangan begitu. Kebaikan orang kok dimanfaatkan untuk kepentingan sendiri. Ngelunjak. Diberi hati minta jantung.
Maunya apa sih?
Diberi kesempatan itu seharusnya disyukuri. Bukannya air susu dibalas air tuba. Hubungan baik tercemar karena keambisiusan. Nafsu untuk menguasai.
Tak punya malu kok dijadikan gaya hidup. Dibiarkan mendarah daging. Dan menjadi karakter.
Orang yang ambisius & tak tahu diri itu cenderung kehilangan perasaan, etika, & tata krama. Sifat ngelunjakan itu bagai raksasa yang pentingkan diri sendiri. Tamak & rakus!
Untuk muasin nafsunya itu raksasa
menghalalkan segala macam cara. Sikut sana sikut sini. Tak ada kompromi. Segala keinginannya mesti dicapai untuk diwujudkan.
Jangan kaget, kalau banyak orang rakus itu mati karena dikuasai oleh keinginannya sendiri.
Apa yang mau dibanggakan dari orang rakus?
Raksasa itu tidak identik semuanya mengerikan, rakus, & tamak. Ada juga raksasa yang berwatak perwira, yakni Kumbakarna yang berani ingatkan perbuatan kakaknya yang salah, Rahwana raja raksana dari Alengka.
Hidup yang saling mengingatkan, menguatkan, & mengasihi itu indah.
Ngelunjak itu tak tahu diri & harus dijauhi. Pribadi yang rendah hati itu selalu mensyukuri & hepi.