Ngopi

Seide.idDon’t look back/ don’t give up/ pour your self another cup…(Mike + The Mechanics)


Dunsanak tentu sudah mahfum bahwa semua negeri tropis, selalu membanggakan keistimewaan kopi. Negeri kita, malah setiap pelosok daerahnya selalu membanggakan sedapnya aroma kopi dari daerah masing-masing. Aku percaya belaka tentang itu. Karena aroma kopi tak diragukan harumnya. Dengan menghirup aromanya, hari seakan-akan menjadi cerah cemerlang. Hidup.

Aku ingat dulu, tetangga mertuaku, punya usaha jasa menggoreng (mereka bilang menyangrai) kopi. Rumahnya terpaut 3-4 rumah dari di bagian depan rumah mertuaku. Tapi di bagian belakang, bisa terlihat aktivitas menggoreng kopi itu. Hanya terhalang beberapa predu. Jadi jika menggoreng, aromanya langsung menguar ke rumah mertua. Jika ngopi pagi, …aaah, . aku hirup aroma gorengan kopi itu, dalam-dalam.

Dulu, sebelum stroke aku peminum kopi dan perokok yang lumayan kuat. Entah kenapa orang menduga, menguthak-athik-gathuk bahkan ‘menuduh’ (haha) setiap peminum kopi, biasanya perokok. Padahal ada juga peminum kopi tapi bukan perokok.

Sekarang, juga sejak awal merasa sembuh dari stroke (meski jalan masih terseok-seok sampai hari ini), aku sangat mengurangi mengkonsumsi kopi secara cukup drastis. Sesekali jika ‘kangen’ aku minum kopi instan. Eeh, temanku malah ‘melarang’ (haha). Dia bilang: “Jika kangen ngopi, daripada mrngkonsumsi kopi instan, ..hlaah mendingan minum kopi bubuk asli tanpa gula. Malah lebih sehat. Kopi instan itu, pengawetnya yang bikin kita gak sehat, masbrooo.”

Sehat. ? Salah satu pemicu kenapa aku disengat stroke adalah karena tekanan darahku cenderung tinggi. Aku pernah bertanya kepada dokter, apa hubungan antara mengkonsumsi kopi dengan tekanan darah. Betulkah, kopi memicu tekanan darah menjadi cenderung tinggi?

Jawaban dari dokter, kurang lebih begini: “Sebetulnya yang memicu tekanan darah menjadi tinggi, bukan ‘kopinya itself’. Karena meminum kopi, kita menjadi cenderung tidak mengantuk. Karena itu, tidur menjadi larut malam. Naah, tidur larut malam itulah yang memicu tekanan darah menjadi cenderung tinggi”
“Tapiii, ..bagi saya, ..minum kopi yaa, minum aja, ..ngantuk atau pola tidur tidak terganggu dok. Kalok kata anak sekarang: kagak ngaruh”, kataku
“Ooh, ya sudah, kalok ‘gitu minum saja,…hahaha. Tapi, .. ‘gini-gini, 2 atau 3 hari 1 cangkir, bolehlaaah, ..dan gak usah pakai gula ya? Atau gulanya sedikiiit saja”
“Siap dok. Eh, tapi ..saya pernah baca bahwa secangkir kopi, setara dengan 3 butir jeruk. Apa benar itu dok?”
“Waah,. saya malah gak tahu. Itu analisa dokter atau…?
“Saya baca di suatu tulisan ilmiah populer dok”
“Oh, hahaha, ..mungkin penulisnya bekerja sama dengan pedagang kopi atau.. .penjual jeruk? ..Hahaha”
…(terus terang aku tak menemukan hubangannya). Ah mungkin dokter itu cuma bergurau dan dia merasa lucu sendiri dengan gurauannya, makanya dia tertawa.

Ilustrasi : Aries Tanjung

Tapi sekarang aku mulai agak ‘berani’ minum kopi. Kadang-kadang dengan sedikit gula aren. Apalagi kopinya beraroma sedap, oleh-oleh dari anakku. Kadang dari Larantuka – Flores, Bali, Lombok bahkan Papua.

Saking terkenalnya, kopi bisa berarti ‘belum tentu kopi. ‘ Hlo?
Begini. Jika dunsanak diajak ngopi oleh seseorang atau teman lama, bukan berarti dunsanak diajak semata-mata minum kopi, bukan. Bisa saja yang mengajak nalah minum teh atau malah jus? Tapi dunsanak sangat boleh jadi diajak ngobrol ngalor-ngidul-ngetan-gulon atau grumpi (jangan-jangan kata ngrumpi ini dicomot dari kata kopi?) di sebuah tempat yang suasananya cozy dan -tentu saja- ada wifi dong ah.

Nah, ada suatu ironi tentang tempat ngopi yg cozy ini. Tempat-tempat yang mengasyikkan untuk ngobrol dan ngopi itu berserak di seluruh kota-kota besar di dunia. Tapi, tempat-tempat mengasyikkan untuk membunuh waktu, ngrumpi dan blanyongan sepanjang hari sambil ngopi itu, justru dibuat sedemikian rupa sehingga kita nyaman oleh penggagas, warga negara yang di negerinya sendiri tak tumbuh pohon kopi.

Lagu Mike + The Mechanic berjudul Another cup of coffe, adalah lagu tentang ajakan untuk bangkit. Tentang wanita yang ingin disemangati hidupnya. Wanita yang terlalu berharga untuk menyia-nyiakan hidupnya untuk seseorang yang sesungguhnya tak layak untuk ‘diladeni’. Tinggalkan saja seseorang seperti itu. Tak usah lagi menengok ke belakang. Ayo, tuangkan lagi secangkir kopi untukmu sendiri.

Terus terang, sebelum membuat beberapa proyek album dengan Mike Rutherford (gitaris Genesis) Paul Carrack, adalah penyayi, pemain keyboard, penain gitar yang tak begitu aku kenal. Memang ada beberapa album yang dibuat bersama teman-teman bandnya, tapi tak terdengar hit-hitnya.

Atau ada tapi hanya telingaku saja tak mendengarnya (haha). Padahal, menurut Phil Colins, Paul Carrack punya warna suara yang sangat khas. Bahkan Phil menuji kepiawaiannya menyanyi yang menuruk Phil, kepiawaian Paul Carrack: “Bisa menyanyi dari buku telepon”.

Terus-terang, hit-hit Mike + The Mechanics dengan vocal Paul Carrack, cuma 3 yang aku ketahui, yaitu: Living Years, Over my Shoulder dan Another cup of coffe saja.

Mari ngopi…
(Aries Tanjung)

Weird Food Diaries