Oksigen

Oleh RAMADHAN SYUKUR

GUE tahu betul gimana rasanya susah bernafas. Karena waktu kecil, entah gimana mulanya, gue mengidap penyakit paru-paru basah. Saking susahnya bernafas, dulu bahu gue sampai naik.

Setelah sembuh, meski masih kecil, gue sudah mulai menghargai dan mengerti apa itu udara bersih dan sehat. Makanya gue gak suka merokok dan menghindar kalau ada teman yang merokok. Gak suka tinggal di kawasan yang ada pabriknya. 

Memasuki usia remaja sampai kuliah, gue jadi senang kelayapan pergi ke gunung, pantai, hutan, atau sekadar taman dan kebun yang luas. Bukan mau sok-sokan mencintai alam, tapi gue merasakan betul nikmatnya menghirup udara segar yang dikasih gratis oleh Tuhan.

Orang yang belum pernah paru-parunya rusak pasti akan menganggap enteng nikmat bernafas. 

Meskipun udara merupakan suatu unsur yang sangat penting bagi kita, tapi banyak orang sering mengabaikan dan lupa mensyukuri keberadaannya. 

Tapi coba lihat hari ini, orang berlomba-lomba berebut oksigen untuk menyelamatkan nyawa saudaranya. Para pedagangl rakus dan jahat gak segan-segan menjual tabung oksigen atau isinya dengan harga gak masuk akal. Silakan mati kalau gak mau beli. Dan duit pun menjadi gak ada nilainya lagi. Berapa pun, bayar. Gak ada uang ya innalilahi.

Padahal, mengutip dari Bloomberg, jika dikonversi ke dalam bentuk rupiah, maka nominal dari udara yang kita hirup perharinya bisa mencapai angka yang sangat tinggi, yakni sekitar Rp 91 juta. Gak pernah kebayang, kan? 

Dalam satu menit, rata-rata manusia dewasa menghirup udara sebanyak 7-8 liter udara. Jika dikalkulasi dalam satu hari, udara yang kita hirup 11.000 liter.

Dari total sekitar 11.000 liter udara per hari, sekitar 20%-nya merupakan Oksigen. Artinya, perhari seorang manusia menghirup sekitar 2.200 liter oksigen.  Harga oksigen murni di pasaran internasional, yakni Rp 25.000 per liter. Jadi, nilai rupiah oksigen yang kita hirup perharinya adalah Rp 5.500.000,-.

Sementara kandungan udara yang kita hirup 80% merupakan zat Nitrogen. Maka rata-rata perhari kita menghirup 8.700 liter Nitrogen. Harga Nitrogen di pasaran ada pada kisaran Rp 9.950,- per liter. Sebagai perbandingan, gue kalo ngisi ban mobil dengan Nitrogen aja gak sampai seliter satu ban 5.000 perak. Jadi kalo dikalkulasi, 8.700 x 9.950 sama dengan Rp 86.465.500,-.

Berdasarkan hitung-hitungan di atas, versi Bloomberg lho ya, jumlah kandungan Oksigen dan Nitrogen yang kita hirup per harinya setara dengan Rp 91.965.500,-. Makjleb kan?

Sekarang kalian tahu siapa orang paling kaya di dunia. Betul? Orang yang sehat. Kalian silakan kaya raya, tapi kalau sudah kena corona dan oksigen langka di mana-mana, wassalam.

Buat yang gak percaya Covid 19, tunggu aja giliran corona mampir ke paru-paru anda. Buat yang percaya, tetap taat prokes, mau divaksin, dan mulai hari ini banyak-banyak bersyukur atas nikmat udara bersih yang diberikan Tuhan gratis kepada kita.

Avatar photo

About Ramadhan Syukur

Mantan Pemimpin Redaksi Majalah HotGame, dan K-Pop Tac, Penulis Skenario, Pelukis dan menekuni tanaman