Orang Singapura, Paling Lelah di Dunia!

Menggunakan empat parameter, terungkap warga dan pekerja Singapura sebagai orang orang yang paling lelah di dunia, bersama sama Meksiko dan China. 


Seide.id –  Orang Singapura adalah orang yang kurang tidur. Dari sejak  bangun hingga meletakkan kembali kepala di tempat tidur, mereka harus sangat terhubung, sangat update, dan waspada – terutama dengan situasi pandemi.  Tidak heran jika orang Singapura dinyatakan sebagai orang orang yang sangat lelah. Bahkan paling lelah di dunia. 

Dan bukan hanya jumlah jam tidur yang belum mereka dapatkan secara ideal yang menyebabkan apa yang disebut kekurangan daya. Melainkan juga durasi yang mereka habiskan di tempat kerja dan di Internet, setidaknya menurut artikel yang diposting oleh produsen tempat tidur Inggris, Sleepseeker.

Dari daftar “15 negara paling lelah di dunia”, Singapura menempati urutan teratas. Mereka mengalahkan China dan Jepang, hanya dua negara Asia lainnya yang termasuk.

“Skor kelelahan” di antara 1-10 yang diterima setiap negara diperoleh dari data seperti Statista (rata-rata jam dan menit di bawah delapan jam tidur yang direkomendasikan di setiap negara); Wikipedia (jumlah rata-rata jam kerja di setiap negara per tahun); dan BusinessFibre.co.uk (jumlah waktu layar harian yang direkam orang di berbagai negara).Juga  Google Keyword Planner, yang melacak jumlah istilah pencarian terkait tidur di setiap negara. 

Untuk merepresentasikan lokasi, misalnya,  China nampak lebih baik, di mana jumlah pengguna Google sangat rendah dibandingkan dengan populasinya, mereka menggunakan tarif per 100.000 alih-alih populasi setiap negara.

Tapi kembali ke situasi di Singapura. Tidak mengherankan jika mereka terus-menerus mengeluh “sangat lelah” jika melihat jumlah jam kerja mereka per tahun pada tabel di bawah ini:

Secara pukul rata, orang Singapura  mengumpulkan rata-rata 2.238 jam kerja setiap tahun – lebih lama dari 2.174 jam di China dan bahkan melampaui budaya workaholic Jepang yang memberikannya 1.723 jam.

Tetapi temuan menarik artikel itu adalah posisi teratas Meksiko. Pekerjanya mengakumulasi 2.255 jam per tahun – jam kerja terpanjang di dunia – dan mungkin merupakan indikasi bahwa “pertumbuhan ekonomi berdampak pada keseimbangan kehidupan kerja dari populasi pekerjanya”.

Jika Anda berpikir bahwa jam kerja yang panjang mungkin telah menyebabkan banyak waktu yang dihabiskan untuk online, artikel tersebut tidak menghubungkannya.
Namun, Meksiko dan Singapura (dua negara dengan jam kerja terlama setiap tahun) masing-masing menempati posisi kedua dan ketiga untuk negara-negara yang paling banyak menghabiskan waktu setiap hari di Internet. 

Berikut data pengukuran dan hasilnya.

Skor Kelelahan Warga Menurut Negara  :
1  Singapore (7.20), 2. Mexico (7.01), Brazil (6.28), 4. AS (5.57), 4. Japan (5.32) 3. Inggris  (4.82), 4. Selandia Baru (4.74),  5. Australia (4.72),  China (4.59), 6. Canada (4.39), 7. Italy (3.85), 8. Swiss  (3.12), 9. Jerman (3.11), 10. Prancis (2.44) 11.  Belanda (2.01). 

Jumlah Jam Terpanjang Sepanjang Tahun :  1. Mexico (2,255 jam), 2. Singapore (2,238),  4. China (2,174),  5. USA  (1,757), 6. Selandia Baru  (1,752) 7.  Japan (1,738), 8.  Italy 1,723 9. Brazil  (1,709),  10. Canada (1,696) UK 1,670 11. Australia  (1,613), 12.  Switzerland (1,590),  13. France (1,514), 14. Belanda  (1,430), 15.  Jerman (1,354 jam.)

Durasi Jam Kerja Rata rata per Hari :1. Brazil (9 jam, 29 menit), 2. Meksiko (8 jam, 1 menit), 4. Singapura (7 jam, 2 menit), 4. AS (6 jam, 31 menit), 5. Itali (6 jam, 4 menit), 6. Selandia Baru (5 jam, 55 menit), 7. China (5 hours, 52 menit), 8. Kanada (5 hours, 51 menit), 9.  Inggris  (5 hours, 46 meni5), 10.  Australia (5 hours, 4 menit), 21. Swiss   (4 jam, 58 menit), 12.  Belanda (4 hours, 44 minutes), 13.  Prancis (4 jam, 38 menit), 14. Jerman (4 jam, 37 menit),  15. Jepang (3 jam, 45 menit). – CNA/Dms.

Avatar photo

About Supriyanto Martosuwito

Menjadi jurnalis di media perkotaan, sejak 1984, reporter hingga 1992, Redpel majalah/tabloid Film hingga 2002, Pemred majalah wanita Prodo, Pemred portal IndonesiaSelebriti.com. Sejak 2004, kembali ke Pos Kota grup, hingga 2020. Kini mengelola Seide.id.