Dalam perbincangangan guyonan hari ini 13 Mei 2020 – juga menyinggung dan mempertanyakan apa itu karya originalitas.
Jika suatu karya dihasilkan oleh seseorang – asli orang yang bersangkutan yang Namun jika menyangkut Karya (di dunia fotografi sebuah misal) hasil foto yang mana yang bisa dikatagorikan sebagai Original atau foto asli?
Adakah istilah tersebut disinggungkan ke masalah editing (sentuhan ulang) – dan bukan asli dari jepretan tanpa diapa-apain? Tanpa kroping – tanpa menaik-turunkankdensity – tanpa ngubah background dan seterusnya – itukah yang disebut ORI?
Adal suatu pernyataan, bahwa foto tanpa edit bagaikan sayur tanpa garam tanpa bumbu. Nah!
Pada waktu yang berbeda yang bersangkutan teriak soal original.
Saya sering mengikuti kontes fotografi – apa pun genrenya — 95% adalah karaya editing. Lebih umum adalah soal warna dan pencahayaan untuk genre FLORA. Dalam satu rumpun bunga sejenis – pisa putik bunga berbeda-beda – ada ungu – ada pink – ada kuning – sementarakelopak mahkota bunga semuanya sama – putih misalnya atau krem – indah memang. Inikah yang tak disebut tidak ORIGINAL?
Foto illustrasi status ini adalah editing yang saya lakukan dengan model melukis – cara mengkloning warna2 yang ada dalam foto itu sendiri. Saya memang termasuk manusia yang tidak suka mengedit – gaya klasik atau kuno saya tetap saya pertahankan. Saya mempertahankan keaslian keindahan bunga itu apa adanya tanpa sentuhan keindahan sesuai selera saya. Itu pun tidak saya sebut sebagai KARYA (sekalilagi kraya) Original. Yang motret memang ASLI SAYA.
Andaikan saja yang lain – Sastra misalnya – karya sastra yang disebut original itu yang mana? Adakah Cerpen (misalnya) asli cerpen dan bukan puisi — demikiankah.