Mantan Ketua Umum PP Muhammadiyah, Din Syamsuddin menginginkan Muhamdiyah memilih pasangan bakal capres-cawapres Anies Baswedan-Muhaimin Iskanda. Namun Sekretaris Umum Pimpinan Pusat (PP) Muhammadiyah, Abdul Mu’ti menitipkan suara Muhamadiyah kepada pasangan Ganjar Pranowo dan Mahfud MD.
Seide.id – Pada awal bulan ini, tepatnya Jumat (3/11/2023), Prof. Dr. Din Syamsudin, Ketua Umum Pimpinan Pusat Muhammadiyah dua periode (2005-2010 dan 2010-2015) menilai pasangan bakal capres-cawapres Anies Baswedan-Muhaimin Iskandar merupakan perpaduan dua ormas Islam terbesar, yakni Muhammadiyah dan Nahdlatul Ulama (NU).
“Cak Imin itu tokoh NU, Mas Anies bisa lah dianggap dari Muhammadiyah. Ini sudah terjadi koalisi Muhammadiyah dan NU,” kata Din Syamsuddin di kantor DPP PKB, Jalan Raden Saleh, Cikini, Jakarta Pusat”.
Meski kedua sosok itu berlatarbelakang dari dua ormas Islam terbesar, Anies dan Cak Imin tidak sedang menghidupkan sektarianisme. “Kepada para tokoh agama lain, ini bukan wawasan sekterianisme. NU dan Muhammadiyah pilar dari bangsa dan negara Indonesia,” ucap Din
Politisi asal Bima, NTB ini meminta pemeluk agama lain tak khawatir dengan pasangan yang dijuluki Amin ini. Dia meyakini pasangan ini akan melibatkan lintas agama dalam membangun bangsa dan negara. “Ormas-ormas Islam termasuk NU dan Muhammadyah punya wawasan tengah atau wasatiyah. Ini maksud kami datang, untuk apresiasi terhadap ijtihad politik,” tutur Din Syamsuddin.
Menitip ke Ganjar – Mahfud MD.
Namun, Kamis (9/11/2023) ini, Sekretaris Umum Pimpinan Pusat (PP) Muhammadiyah periode 2022-2027 Prof. Dr. Abdul Mu’ti, M.Ed. menemui Wakil Ketua Tim Pemenangan Nasional (TPN) Ganjar Pranowo – Mahfud MD, Muhammad Zainul Majdi atau Tuan Guru Bajang. Dalam pertemuannya itu, ia menitipkan suara Muhammadiyah kepada pasangan tersebut jika terpilih pada pemilihan presiden (Pilpres) 2024.
“Ganjar-Mahfud bisa memaparkan visi-misi dan berdialog langsung dengan peserta dialog yang hadir. Tujuannya untuk mendapatkan pencerahan dan informasi terkait program 5 tahun ke depan yang akan dijalankan pasangan capres-cawapres Ganjar-Mahfud,” ujar Abdul Mu’ti di Media Center TPN, Jakarta
Selain menitipkan suara Muhamadiyah, cendekiawan muslim itu juga menyerahkan undangan kepada pasangan Pilpres Ganjar Pranowo dan Mahfud MD untuk menghadiri dialog publik yang diinisiasi PP Muhammadiyah yang akan digelar pada 23 November mendatang.
Dalam dialog publik tersebut, Muhammadiyah juga akan melakukan telaah kritis terhadap program-program yang ditawarkan oleh Ganjar-Mahfud. Termasuk menitipkan suara pihaknya kepada pasangan tersebut.
“Kami juga menitipkan suara Muhammadiyah kepada Ganjar-Mahfud apabila terpilih menjadi Presiden dan Wakil Presiden Republik Indonesia,” ujar Abdul Mu’ti.
Adapun dialog publik tersebut akan digelar dalam format diskusi terbuka. Forum tersebut berfungsi sebagai alat edukasi bagi pemilih dan kedewasaan berpolitik, agar masyarakat jangan terkesan membeli kucing dalam karung pada pemilihan presiden (Pilpres) 2024.
“Tujuannya adalah bagaimana pemilu dan pilpres tidak sekedar memilih calon tapi juga rakyat mengerti apa yang akan dijalankan capres dan cawapres yang akan dipilihnya,” ujar Abdul Mu’ti.
Sementara itu, Tuan Guru Bajang (TGB) mengatakan, pihaknya menerima aspirasi dan undangan dari Abdul Mu’ti. Ganjar dan Mahfud juga dipastikannya hadir dalam dialog publik yang digelar oleh PP Muhammadiyah.
“Kami siap untuk menghadirkan Ganjar-Mahfud sebagai bagian dari literasi rakyat terhadap calon pemimpin bangsa,” ujar TGB.
Mengklarifikasi pernyataan Sekum Abdul Mu’ti, PP Muhammadiyah sendiri memberikan kebebasan kepada pengurus dan anggotanya dalam pemilihan presiden (Pilpres) 2024. Pihaknya tak melarang untuk mendukung satu pasangan calon tertentu.
Mu’ti menekankan Muhammadiyah menitipkan aspirasi pada semua capres dan cawapres. Tidak ke pasangan atau kandidat tertentu.
“Mereka memiliki afiliasi dan pilihan politik sesuai dengan hati nuraninya. Walaupun kalau misalnya seseorang menjadi pimpinan di perserikatan atau pimpinan di amal usaha mereka memang harus mematuhi apa yang menjadi ketentuan di Muhammadiyah,” ujar Abdul Mu’ti mengoreksi pernyataannya.
“Menitipkan aspirasi Muhammadiyah kepada semua capres-cawapres. PP Muhammadiyah masih menunggu konfirmasi dari masing-masing capres-cawapres,” ujarnya.- dms