Oleh MAS SOEGENG
Tak ada yang menjamin janji atau amnesti Taliban yang saat ini berkuasa, ditepati. Tapi janji itulah yang kini dinanti dan dipertanyakan para warga Afghanistan dan mereka yang tergantung hidup di negeri itu. Pengalaman buruk masa lalu selalu menghantui siapapun.
Terlebih jika setiap orang dan semua negara tahu persis seperti apa kelakuan Taliban. Para perempuan Afghanistan, tahu persis apa yang akan mereka hadapi jika Taliban berkuasa dengan hukum Islam. Mereka takut bahwa hak-hak mereka dilecehkan. Masa depan mereka lenyap begitu saja di bawah Taliban.
Jika anda melihat berita di CNN atau Aljazera, anda akan merasakan ketakutan yang saat ini diderita kaum perempuan. Mereka menutup diri di rumah sambil memeluk anak-anak mereka dengan airmata berlinang. Mereka membayangkan wajah mereka yang dipaksa ditutup sebagai bentuk kungkungan kaumnya,
Namun orang seperti Hamid Awaludin, orang yang selama ini menjadi wakil negosiasi Taliban dari Indonesia, memiliki harapan, Taliban benar berubah. Harapan itulah yang kini ditunggu banyak pihak. Harapan itulah yang kini tampak bagaimana Taliban menguasai Afghanistan tanpa pertumpahan darah, tanpa kekerasan.
Taliban harus menunjukkan janjinya bahwa mereka tak akan melukai warga Afghanistan yang ditinggalkan para pemimpinnya yang korup dan tanpa perlawanan. Taliban harus memberi jaminan dan bukti bagaimana warga merasa aman dan nyaman tinggal bersama mereka, di saat warga Afgha masih skeptis bahwa Taliban bisa berubah.
Salah satu caranya adalah membuat warga tenang dan nyaman, Pasukan Taliban yang kemana-mana membawa senjata bukan cara yang membuat warga nyaman.
Mereka masih tak percaya dengan Taliban, meski AS telah meminta Taliban memerintah dengan lunak. Sikap skeptis dari masyararakat Afghanistan dan komunitas internasional itu yang saat ini harus ditundukkan. Janji amnesti itulah yang kini dipegang semua pihak.
Kerumunan massa yang saat ini ada di pinggiran bandara Kabul harus diberi sinyal harapan bahwa ada masa depan yang cerah di Afghanistan. Negeri mereka sendiri. Tanda dan kepercayaan itulah yang saat ini menjadi pertaruhan bagi penguasa baru di Afghanistan. Taliban sedang mempertaruhkan kepercayaannya bukan hanya pada rakyat Afghanistan, melainkan juga dunia.
Jika tidak, maka jumlah orang keluar dari Afghanistan akan semakin banyak. Maka, kisah Out of Afghanistan akan terus bergulir…..