Dikenal luas sebagai sosok ilmuwan, pendidik, pejuang kemanusiaan, pembaru ilmu hukum, dan organisatoris andal . Dia penggagas pemisahan lembaga Polri dari TNI
Seide.id – Indonesia kehilangan tokoh penegak hukum yang dedikatif. Prof Jacob Elfinus Sahetapy atau akrab dikenal dengan Prof Dr. J.E., Sahetapy, Guru Besar Fakultas Hukum Universitas Airlangga (Unair) Surabaya sekaligus Pakar Hukum, wafat pada Selasa pagi. Sebagaimana disampaikan akun Instagram resmi Fakultas Hukum (FH) Unair.
Prof. Dr.Jacob Elfinus Sahetapy, SH, MA meninggal dalam usia 89 tahun. Almarhum adalah pakar hukum di Indonesia, yang pernah menjadi Ketua Komisi Hukum Indonesia periode 2000-2014.
Almarhum merupakan salah satu sosok yang memperjuangkan pemisahan organisasi Polri dari TNI dan perubahan syarat presiden orang Indonesia. Mantan guru besar tamu di Fakultas Hukum Universitas Leiden, Belanda, dan Universitas Katolik Leuven di Belgia ini pun terkenal dengan ucapannya bahwa birokrasi negara ibarat rumah sakit gila.
Lahir di Saparua, Ambon, 6 Juni 1932, Sahetapy menamatkan sekolah dasar di lembaga yang didirikan ibundanya, yakni Particuliere Saparuasche School. Dari ibunda, almarhum belajar nasionalisme dan keberpihakan terhadap masyarakat tertindas.
Menjelang lulus dari pendidikan menengah pertama, sekitar 1947, meletus gerakan Republik Maluku Selatan sehingga memaksa Sahetapy pindah ke Surabaya. Di kota inilah dia menampatkan SMA pada 1954.
Dia sempat tertarik masuk Akademi Dinas Luar Negeri, tetapi ia akhirnya memilih Jurusan Kepidanaan Fakultas Hukum Unair dan tamat pada 1959. Ketika itu, Fakultas Hukum Unair masih merupakan cabang Fakultas Hukum Universitas Gadjah Mada di Surabaya.
Selanjutnya, Piawai bahasa Belanda, menjadi asisten Dosen