Seide.id – Taliban memperingatkan Amerika Serikat (AS), agar negara itu tidak ikut campur lebih jauh soal dalam negeri Afganistan.
Selain itu Taliban juga meminta AS menghormati kedaulatan wilayah udara Afganistan. Dikabarkan drone milik negara itu masih aktif beroperasi di udara Afganistan.
Menteri Luar Negeri Afghanistan Amir Khan Muttaqi mengatakan AS sebaiknya tidak mengacaukan pemerintah baru. “Tidak baik untuk siapapun,” tegasnya, dikutip AFP, Minggu (10/10/2021).
Muttaqi juga mengatakan “hubungan yang baik dengan Afghanistan adalah penting bagi semua pihak. Tidak ada yang harus dilakukan untuk melemahkan pemerintah yang ada di Afghanistan yang dapat menimbulkan masalah bagi rakyat,” jelasnya lagi.
Kedua negara saat ini bertemu di Doha, Qatar untuk membahas berbagai macam isu.
Pejabat Departemen Luar Negeri AS mengatakan Paman Sam akan terus menekan Taliban untuk memastikan teroris tidak membuat basis di negeri itu.
AS juga meminta Taliban membentuk pemerintahan yang inklusif dan menghormati hak-hak perempuan, baik dewasa maupun anak-anak.
“Kami tetap jelas bahwa legitimasi apa pun harus diperoleh melalui tindakan Taliban sendiri,” kata pejabat itu.
Kondisi dalam negeri Afganistan sendiri masih kisruh. Jumat, 8/10/2021 lalu, terjadi ledakan dahsyat di sebuah masjid milik komunitas Syiah, yang menyebabkan 100 orang tewas seketika dan ratusan lain luka-luka. Ledakan terjadi disaat Jumatan.
Jaringan ISIS, ISIS-K mengaku bertanggung jawab. Taliban sendiri mengecam keras hal tersebut dan menyebut tindakan itu adalah upaya untuk mengadu domba antara kelompok Sunni dan Syiah.
Michael Kugelman, pakar Asia Selatan di Pusat Cendekiawan Internasional Woodrow Wilson, mengatakan bahwa Taliban akan kesulitan mengkonsolidasikan kekuasaan. Kecuali mereka mengatasi terorisme dan krisis ekonomi yang berkembang.
“Jika Taliban, kemungkinan besar, tidak dapat mengatasi masalah ini, mereka akan berjuang untuk mendapatkan legitimasi domestik, dan kita bisa melihat munculnya perlawanan bersenjata baru,” katanya.
Ironisnya, dalam pertemuan Doha, selain memberi peringatan kepada Amerika, Taliban juga meminta negara Paman Sam itu untuk membuka doposit milik Afganistan yang dibekukan Otoritas Keuangan negara itu.
Seperti diketahui, Menteri Keuangan AS, Janet Yellen, telah membekukan tabungan milik pemerintah Afganistan sebelumnya yang disimpan pada bank sentral di Amerika.
Jumlahnya mencapai 9,5 miliar dan tetap tidak bisa dibuka sebelum pemerintahan Taliban mendapat pengakuan dunia internasional. (g) -foto utama: Menteri Luar Negeri Afghanistan Amir Khan Muttaqi