Burung kolibri jenis Ruby Throated
Seide.id – Penelitian baru mengungkapkan, bahwa kebijakan lockdown Covid-19 telah meningkatkan populasi beragam spesies burung di Amerika Utara.
Sejak awal ditetepkannya kebijakan ketat terkait Covid-19, para pengamat burung telah mendokumentasikan kenaikan populasi dari beberapa spesies. Hasil dokumentasi menunjukkan peningkatan populasi sebesar 80% dari sekitar 82 spesies burung di sepanjang daratan Amerika Serikat dan Kanada.
Meningkatnya populasi pada beberapa spesies burung disebabkan karena menurunnya beberapa jenis aktivitas manusia selama pandemi. Namun menurut Science Advances (22/9/21), ada beberapa spesies burung yang sebelumnya (pandemi) sudah beradaptasi dengan aktivitas manusia, seperti elang ekor merah.
Lockdown dan pembatasan mobilitas transportasi pada tahun 2020 telah memangkas kemacetan lalu lintas, polusi udara, dan kebisingan secara signifikan— situasi tersebut diberi istilah anthropause.
Sebelumnya pada tahun 2017-2020, sebuah tim yang dipimpin oleh Michael Schrimpf, seorang ekologis dari Universitas Manitoba, telah menganalisis data yang mencakup sekitar 4 juta burung. Para anggota tim dan relawan memperoleh data tersebut melalui eBird, salah satu komunitas penyedia data penelitian burung terbesar di dunia.
Dengan menggunakan data tersebut, para peneliti dapat membuat perbandingan lintas negara dan mengukur dampak pandemi terhadap jumlah populasi burung.
Berdasarkan data dari Science Advances (22/9/21), selama masa anthropause ini, khususnya di daerah perkotaan, banyak spesies burung yang mengalami peningkatan populasi. Di antaranya seperti beberapa spesies elang dan burung kolibri.
Populasi elang gundul meningkat di kota-kota yang menerapkan kebijakan pembatasan aktivitas (Covid-19) paling ketat. Sementara itu, terdapat kesempatan lebih untuk melihat burung kolibri berjenis ruby-throated di dekat bandara.*
*Icad N.G. mahasiswa FIB Universitas Indonesia