Seide.id, Jakarta– Pangdam XVIII/Kasuari, Papua Barat, Mayjen TNI I Nyoman Cantiasa, S.E., M.Tr.(Han), mengatakan bahwa aturan-aturan Pemerintah, PPKM contohnya, dibuat dalam rangka kemanusiaan.
Pemerintah berusaha supaya rakyatnya aman dengan membatasi mobilitas manusia agar penyebaran Covid-19 tidak luas, mengingat kasus jumlah kasus penyakit itu cukup tinggi di Papua Barat.
Hal tersebut disampaikan oleh Pangdam XVIII/Kasuari dalam lawatannya ke Kabupaten Kaimana bersama Gubernur Provinsi Papua Barat, drs. Dominggus Mandacan dan unsur Forkopimda Papua Barat lainnya dalam rangka meninjau langsung pelaksanaan vaksinasi di Kaimana, Papua Barat, Rabu (1/9/2021).
“Puji Tuhan semua bekerja, seluruh masyarakat juga sadar sehingga kasusnya turun saat ini Kaimana sudah masuk warna oranye dan masih level 3 itu menunjukkan bahwa masyarakat sudah mulai sadar tentang kesehatan,” ucapnya.
Atas nama pribadi dan komando, Pangdam mengucapkan terima kasih atas apresiasi masyarakat dari generasi muda hingga orang tua dalam menyikapi situasi dan kondisi saat ini.
“Saat ini seluruh dunia terjadi turbulensi atau guncangan berat terkait adanya wabah virus Covid-19. Ada perbedaan antara yang sudah melakukan vaksin dan yang belum melaksanakan vaksin apabila sama-sama terkena virus Covid-19, ” tuturnya.
“Mari kita laksanakan vaksin, jaga diri kita agar tahun depan kita bisa berlebaran, natalan, dan tahun baruan. Saat ini seluruh dunia sedang berebut dan mencari vaksin,” imbuhnya.
Ia menjelaskan kepada para warga yang hadir, saat ini terdapat banyak macam vaksin yang ada dan semua fungsi vaksin sama yaitu untuk kekebalan tubuh.
“Kami datang ke sini karena ingin daerah Kaimana ini selamat. Dengan mendatangi dan melihat langsung bagaimana situasi kondisi di wilayah ini, bagaimana pelaksanaan vaksin dan antusias masyarakat terkait vaksin,” ujarnya.
Selain vaksinasi juga dilaksanakan penyerahan bingkisan sembako kepada para warga yang divaksinasi untuk membantu kebutuhan sehari-hari. (Demos)