Ratu Elizabeth II telah bertemu dengan 14 presiden AS selama bertakhta, sementara di Kanada mengalami pergantian 12 perdana menteri, pada masa yang sama. Menerima dua Presiden Indonesia di istana, yakni Suharto dan SBY. Bahkan memberikan penginapan di Buckingham.
Para kepala negara dari berbagai penjuru dunia akan menghadiri upacara pemakaman kenegaraan Ratu Elizabeth II di Westminster Abbey, London, pada Senin (19/09/2022). Selain Presiden Amerika Serikat, Joe Biden, tamu lain termasuk Kaisar Jepang, Raja dan Ratu Spanyol, Belgia, serta Pangeran Monaco serta presiden dan perdana menteri dari semua negara Persemakmuran dan Uni Eropa.
Sebagian dari kepala negara dari sekitar 500 tamu asing yang diundang akan hadir dalam jamuan makan malam bersama Raja Charles III pada malam sebelum pemakaman. Demikian BBC memberitakan.
Ratu Elizabeth II telah bertemu dengan 14 presiden AS selama bertakhta. Kanada mengalami pergantian 12 perdana menteri, pada masa yang sama.
Logistik pemakaman Ratu seperti ini belum pernah dihadapi kepolisian London sebelumnya, menurut wartawan BBC, Daniel Sandford.
Kepala Kepolisian Metropolitan London, Sir Mark Rowley, mengatakan mengorganisir pemakaman dalam skala ini sangat rumit, namun ia mengatakan akan dapat memastikan keamanan semua orang.
Kepolisian mengatakan akan ada sejumlah orang yang menggunakan kesempatan untuk melakukan protes.
Sementara itu, wartawan diplomatik BBC, James Landale, mengutip sumber di pemerintahan yang mengatakan perwakilan dari Rusia, Belarusia dan Myanmar belum diundang untuk menghadiri pemakaman. Iran akan diwakili oleh pejabat setingkat duta besar.
Banyaknya tamu undangan ini merupakan tamu diplomatik terbesar di Inggris dalam beberapa puluh tahun terakhir. Menurut para pejabat, biasanya Inggris menerima dua tamu negara dalam satu tahun.
Tamu negara yang diundang hanya diizinkan mengajak satu orang lagi. Para tamu akan dibawa dengan bus ke Westminster Abbey dari satu lokasi di London barat.
Sejumlah perkecualian termasuk Presiden AS Joe Biden yang akan diizinkan berangkat secara terpisah karena alasan keamanan.
Pada saat Ratu Elizabeth II diumumkan meninggal pada Kamis (08/09) lalu, para pemimpin dan tokoh dunia menyampaikan pesan penghormatan terhadap tanggung jawab yang diemban Ratu, termasuk ketangguhan dan selera humor serta kebaikannya.
Presiden Joko Widodo dalam pesannya menyampaikan “Saya sangat berduka atas meninggalnya Ratu Elizabeth II, Ratu yang sangat dikagumi dan dicintai.”
Presiden Prancis, Emmanuel Macron, mengawali penghormatan ini dengan mengenangnya sebagai “seorang Ratu yang baik hati” dan merupakan “sahabat bagi Prancis”.
Mantan Presiden AS, Barack Obama, mengatakan Ratu telah “memikat dunia” dengan “takhta yang memperlihatkan keanggunan, elegan, dan etos kerja yang tak kenal lelah”.
“Berkali-kali, kami dikejutkan oleh kehangatannya, caranya membuat orang merasa nyaman, dan bagaimana dia membawakan humor, dan pesonanya dalam momen-momen yang luar biasa,” kata Obama yang pernah bertemu Ratu dalam sejumlah kesempatan.
Presiden AS saat ini, Joe Biden, menggambarkan Ratu sebagai “lebih dari sekadar pemimpin kerajaan – dia telah menentukan sebuah era”.
Biden juga mengenang kunjungan kepresidenannya ke Inggris pada 2021. Kata dia, “Ratu memikat kami dengan kecerdasannya, menggerakkan kami dengan kebaikannya, dan dengan murah hati membagikan nasihat kepada kami.”
Sementara itu, mantan Presiden AS, Donald Trump, mengatakan dirinya “tidak akan pernah melupakan persahabatan dengan Ratu, kebijaksanaan yang luar biasa dan selera humornya yang menyenangkan.
Sejumlah pejabat Indonesia yang pernah bertemu dengan Ratu Elizabeth, termasuk Presiden Suharto, dalam kunjungan ke Inggris pada 15 November tahun 1979. Ratu Elizabeth menerima Presiden Susilo Bambang Yudhoyono dalam kunjungan kenegaraan. Pada Oktober 2012,
Dalam kunjungan kenegaraan selama tiga hari itu, SBY dan istri menginap di Istana Buckingham. – BBC/dms.