Foto : Leonardo Valente/Pixabay
Dalam diri sendiri, setiap detik ada perubahan di semua aspek kehidupan. Kita bertumbuh dan berkembang dalam irama waktu.
Di lingkungan alam semesta pun terus ada perubahan dari waktu ke waktu. Kemarin, hari ini dan esok berjalan dalam waktu dan berubah. Bagiamana mengelola kehidupan dalam perubahan pribadi dan alam sekitarnya. Ada hukum perubahan, dan makna dilukis dalam dinamika perubahan itu. Lalu, saya tuliskan renungan itu dalam sajak:
Dinasihati Pasir Pantai
Sudah berkali-kali
aku datangi pantai ini
Bahkan hampir setiap hari
karena ini bagian kebunku
Ada pondok bambu beratap ilalang
beberapa pohon kelapa kuning
ada mangga dan asam
juga tiga pohon lontar
Disini sering kulepas lelah
Di pelataran pasir pantai
selalu ada angin sejuk
dari hamparan rimbun mangrove
yang berbaris hijau indah
menghiasi bibir laut
dalam buaian manja ombak siang malam
Ikan-ikan kecil menari
kepiting ceria berkejaran
Siput erat memeluk karang
Burung-burung berdendang senang
kehidupan asri damai alam
membagikan energi inspirasi
Menelusuri hamparan pasir
sambil bersihkan tebaran sampah
atau berjemur dibelai panas
dan nikmati tarian ombak
Kutanyakan butir-butir pasir
Mengapa wajahmu selalu berubah
Mengapa diam dihempas ombak
Apakah ini kewajiban kodrati
Butir-butir pasir tersenyum
mereka keheranan atas pertanyaanku
Dan
karena aku penasaran mendesak
maka mereka mulai bercerita
“Kita semua ciptaan sama
Kita ada dan terjadi
Kita berubah dalam waktu
pada kodratnya semua berubah
Gelombang laut berubah-ubah
kami pasir ikut berubah
oleh ombak dan angin
oleh tangan manusia
Sungai muara juga berubah
oleh musim yang berubah
dan perlakuan manusia
Angkasa raya berubah
Alam semesta berubah
Maka
pada hakekatnya semua berubah
dan saling mengubah
Yang kekal itu perubahan”
Simply da Flores Harmony Institute