Foto: KoinWorks
Siapa yang tak suka passsive income. Gak kerja, di rumah saja, tapi uang terus mengalir. Ketika muda dulu saya membayangkan enak sekali orang yang memiliki passive income. Kerrja kagak, duit datang terus.
Setelah punya beberapa usaha, saya mulai menjalankan passive income. Dua perusahaan, dikelola orang lain yang dipercaya. Saya tinggal menikmati uang bulanan. Baik dari gaji, sampai keuntungan.
Salah !
Ketika saya duduk manis di rumah. Tak melakukan apapun pada kedua perusahaan saya itu, passive income hanya datang pada 6 bulan pertama. Selebihnya tak ada yang bisa dinikmati. Situasi seperti ini, sekarang ini melanda hampir semua bisnis. Tak melakukan apapun, situasi ekonomi sulit, pengelola kurang becus, sehingga pemilik perusahaan bukan untung, malah bisa buntung.
Perusahaan yang dikelola para profesional itu tidak mendatangkan keuntungan. Saya tidak menyalahkan mereka yang seharusnya bertanggung jawab. Pertama, situasinya luar biasa, serangan virus corona yang membuat karyawan banyak yang memilih di rumah, pelanggan tak banyak yang berada di lapangan dan berbagai mitra usaha menutup kantornya.
Pengelola bisnis tidak salah, karena kondisi kesehatan manusia, virus corona juga tidak salah karena ia melakukan pembersihan diri. Yang salah adalah saya yang tidak berbuat apa-apa di saat itu, dan hanya berharap memperoleh uang tanpa kerja. Bermimpi passive income membanjir ke rumah dengan kita diam saja. Ini kesalahan banyak pemilik bisnis.
Andai saya waktu itu masih bekerja, tentu kondisi 2 perusahaan itu tentu tidak terlalu parah. Saya bisa melakukan improvisasi bisnis atau membuat model bisnis lain yang tetap mendatangkan uang.
Ketika agen-agen sayur tak lagi berani menjual dagangannya, saya bisa alihkan tidak menjual sayur mentah. Mungkin saya akan alihkan menjadi makanan salat sayur sebagai makanan sehat dan booster kesehatan. Ketika periklanan luar ruang sepi, saya bisa alihkan ke iklan digitalisasi.
Saya juga bisa membuat pelatihan pertanian perkotaan seminggu dua kali saja dengan keuntungan bersih Rp 80 juta sebulan dengan 8 kali pelatihan, tanpa punya karyawan.
Tapi, saya memilih di rumah dan menunggu uang datang. Mencoba menikmati passive income tanpa melakukan apapun. Itu kesalahan besar dan fatal.
Passive Income saat ini bukan uang gratis dimana pemilik yang mau menerimma uang dari hasil kerja, tinggal di rumah, ongkang-ongkang kaki nonton tv dan baca buku. Meski ada orang yang dipercaya mengelola bisnis kita, namun roh bisnis itu ada dalam pikiran, hati dan tindakan kita.
Passive income akan berjalan, ketika ada pemilik yang mempunyai roh bisnis, tetap mengendalikan bisnisnya dari belakang. Minimal tetap mengawasi perusahaan, memberi bantuan dan nasihat bisnis yang bisa diterapkan oleh pimpinan perusahaan.
Bagaimanapun, pemilik bisnis lebih tahu produk yang dijual dan karakteristik usahanya. Passive income akan mendatangkan uang jika sang pemilik juga aktif bekerja, meski dari balik layar tanpa menghbiskan waktu. Ia memang banyak pasif dalam bekerja di kantor, tapi pemikirannya tentang bisnis terus aktif…
BACAAN LAINNYA
Investasi dalam Emas Kripto Lebih Stabil
Rahasia Sebuah Kertas yang Membuat Greysia Polli Memperoleh Medali Emas Olimpiade