OLEH RAMADHAN SYUKUR
“Kompas Gramedia itu kalau diibaratkan adalah sebuah Indonesia Mini.” Demikian ujar Pak Jacob Oetama yang gue dengar langsung keluar dari mulut orang baik itu. Dan kata-kata itu melekat di hati sampai hari ini.
Indonesia Mini yang diucapkan oleh perintis dan pendiri Kompas Gramedia itu bukan pencitraan dan juga bukan untuk gagah-gagahan. Tapi tulus murni keluar dari hati dan perilaku yang bersih.
Kalau boleh jujur, rasanya hampir semua yang pernah bekerja di situ merasakan hal yang sama. Meski karyawan Kompas Gramedia diisi oleh beragam suku dan berbeda agama, tapi kami bisa saling menghargai satu sama lain. Pokoknya the real Indonesia terasa banget di sini.
Jika kemudian untuk mengenang selalu orang baik yang kami kenal sebagai pengayoman, pelindung, memiliki rasa kasih sayang yang tinggi terhadap sesama manusia, yang terus memperjuangkan kemanusiaan dan kebinekaan selama hidupnya, kemudian diabadikan dalam bentuk patung untuk melengkapi dwi tunggal dengan patung Pak PK Ojong, rasanya gak berlebihan.
Semoga patung duo jurnalis legend yang diresmikan kemarin pada 27/9/2021 bertepatan dengan ulang tahun Pak Jacob) langgeng dan bisa jadi teladan sampai kapan pun.
Semoga patung dua orang baik ini kelak di kemudian hari gak sampai mengusik ketenangan hidup lahir batin si pembuat idenya seperti tragedi dicopotnya patung duo Pak Harto dan Sarwo Edhi, yang sejarahnya pun penuh kontroversi.
Orang baik untuk Indonesia Raya yang lebih baik. Siapa pun dia, apapun suku dan agamanya.
OPINI MENARIK LAIN :
Survei: Mayoritas Orang Jerman Menganggap Agama Tidak Penting
