Peduli itu Warisan – Catatan pada Halaman ke-30

Penulis Jlitheng

Pada halaman ke-30 ini, bincang tentang peduli kita simpulkan. Rumusannya sebagai berikut :

Peduli adalah sikap keberpihakan kita untuk melibatkan diri secara nyata dalam persoalan, keadaan, atau kondisi yang terjadi di sekitar kita.

Peduli adalah nilai luhur yang dapat diwariskan kepada keluarga, komunitas kerja, komunitas pelayanan, dan grup-grup apapun l.

Peduli itu ibarat tanaman langka. Siapapun kita, apapun tugas dan kedudukan kita, wajib merawat dan membiakkan agar peduli itu tidak punah.

Kegiatan sederhana namun penting untuk merawat sikap peduli:

  1. Membuang sampah hati di tempatnya
  2. Melakukan reboisasi peduli dengan cerdas
  3. Merawatnya agar tak punah
  4. Melakukan kampanye “1000 hari”
  5. Menemukan cara jitu membiakkan
  6. Menebang kebaikan sesama, dilarang
  7. Tak merampas damai orang lain
  8. Mengolah pikir dan hati dengan bijak
  9. Mewariskan karya baik itu wajib.

Semakin peduli akan membuat kita menjadi pribadi yang makin kaya.

  1. Dipedulikan karena peduli
  2. Diberkati karena mengabdi
  3. Disukai sahabat sebab dekat
  4. Damai ketika melakukan
  5. Menguatnya kesetiaan
  6. Menguatnya kepercayaan
  7. Menguatnya rasa asih
  8. Meringannya beban sesama
  9. Membuat bahagia lebih mudah.

Kita bebas memilih cara untuk merawat dan mewariskan nilai peduli.

  1. Mempersempit arus cinta diri
  2. Membuka kran kasih makin lebar
  3. Bertumbuh dulu dalam keluarga
  4. Berempati pada yang papa
  5. Bersandar teguh pada Allah semata.

Pengalaman itu berharga

Pengalaman yang baik boleh dicatat dan dibagikan. Siapa tahu menjadi berkat. Saya sering kali “terharu” melihat sesama susah, tapi sedikit saja yang lahir menjadi “peduli”.

Baru kemarin pagi kisah ini terjadi. Ketika saya sedang membereskan belanjaan dapur, lewatlah teman yang lansia berhati pejuang dengan sepeda motor setianya.

Tak seperti biasanya, duduk seorang anak kecil di atas boncengan kerangka besi yang di bawahnya termuat galon-galon pelanggannya.

Terharu, reaksi spontan saya. Temanku ini keliling sambil momong, mengasuh sambil melabuh nafkah.

Kesan saya, temanku ini sangat mencintai cucunya. Dia tak ingin waktu yang sedikit itu terbuncah percuma.

Dia lansia cerdas. Dia sadar bahwa mewariskan nilai luhur seperti peduli hanya efektif dengan terlibat.

Mungkin dia pernah membaca Children See Children Do atau menonton videonya. Apa yang dilihat itulah yang dilakukan. Saya duga, itu mimpi teman lansia saya. Cucunya akan melihat dan mencatat dalam hatinya, hal-hal baik yang dialami. Disimpan di memorinya dan, ketika dewasa, lahirlah sosok muda yang pedulinya nyata.

Salam sehat dan tetap semangat berbagi cahaya.

SEIDE

About Admin SEIDE

Seide.id adalah web portal media yang menampilkan karya para jurnalis, kolumnis dan penulis senior. Redaksi Seide.id tunduk pada UU No. 40 / 1999 tentang Pers dan Kode Etik Jurnalistik (KEJ). Opini yang tersaji di Seide.id merupakan tanggung jawab masing masing penulis.