Seide.id – Awam sering sekali mengasosiasikan keluhan di tengkuk, apakah pegal, ngilu dan rasa tidak nyaman, sebagai gejala darah tinggi atau kolesterol sedang tinggi. Secara medis bukanlah itu, melainkan karena ada gangguan otot di kepala bagian belakang yang menyangga kepala dari belakang.
Pada seminar saya di hadapan Paguyuban Kepanduan Bogor tahun 1950-an, Minggu 7 Juli kemarin dulu, yang usia peserta rata-rata di atas 70 tahun, ada yang bertanya ihwal keluhan di tengkuk ini.
Orang yang kerjanya duduk dan banyak mengetik atau menulis, seraya menunduk, sebagaimana sekarang dikerjakan kebanyakan orang, dan mereka yang sudah lansia, berisiko munculnya keluhan kencang di tengkuk. Keluhan yang sama juga bisa dialami bila jiwa sedang tegang, maka dijuluki nyeri kepala lantaran ketegangan jiwa, dan kita menyebutnya sebagai tension headache. Demikian pula bila ada gangguan kejiwaan psychoneurotic, semisal depresi, kecemasan, dan sejenis itu lainnya.
Gejala pegal, linu, dan kaku di tengkuk yang sudah disebut ada tiga penyebabnya itu, biasanya tidak mereda setelah dibawa tidur atau sehabis beristirahat, melainkan malah bangkit sehabis tidur atau beristirahat.
Berbeda halnya dengan keletihan otot lain, di bagian tubuh lain, yang umumnya mengendur sehabis dibawa tidur, namun keluhan tengkuk kaku, malah semakin terasa sehabis dibawa beristirahat. Terasa enak kalau dipijat, tapi akan terasakan kembali setelah beberapa hari, kalau sumber penyebabnya yang tiga itu, sebagai “api” penyebabnya tidak dihapus, yakni kesalahan dalam memposisikan batang leher selama bekerja, atau tidak mengendurkan ketegangan (tension) yang dialami, atau tidak pula meniadakan keadaan jiwa yang gundah, atau galau. Maka tak cukup hanya obat pereda nyeri dan pegal otot belaka, melainkan perlu ditambahkan pula obat penenang (transquilizer).
Foto karya Ronny Adhikarya
Bagi yang jiwanya mudah gundah dan galau, keluhan bertambah bila rasa jiwa itu sedang melanda. Dokter dapat meraba kekakuan otot tengkuk, yang terasa kencang. Sumber masalahnya memang pada otot tengkuk yang seakan mengejang, terutama otot di bawah tulang tengkorak belakang bagian bawah (occipital).
Kekejangan otot tengkuk ini bisa menekan pembuluh darah yang melewati batang leher menuju ke otak. Itu sebab selain keluhan tengkuk dapat disertai pula dengan nyeri kepala yang biasanya sesisi yang kita sebut migrain. Pada kasus ini keluhan migrainnya bisa berpindah-pindah kalau tidak sisi kiri, bisa juga sisi kanan, berganti-ganti.
Otot sekitar tengkuk akan terasa nyeri bila di bagian ini ditekan yakni pada otot yang sering menjadi sumber masalah, otot semispinalis. Pada kasus keluhan tengkuk yang berat, selain obat minum, dokter bisa memberikan suntikan pada bagian otot ini, suntikan yang meredakan nyeri dan antiradang (inflamasi) golongan corticosteroid dicampur anestesi.
Keluhan dan gejala tengkuk tidak nyaman juga harus dibedakan dengan keluhan bila terjadi gangguan pada ruas tulang leher (C2-3), atau gejala peradangan pada ruas tulang leher spondilosis, atau bila ada pengapuran di situ, atau bila ada pengeoposan tulang di situ.
Untuk membedakan penyebabnya itu diperlukan foto ronsen tulang leher dan sekitarnya, termasuk melihat rongga dasar tulang tengkorak untuk melihat adakah kelainan di sana. Pada kasus gangguan otot tengkuk pada foto ronsen tidak ditemukan kelainan apa-apa karena yang menjadi masalah ialah otot-ototnya, bukan ruas tulang lehernya .
Selain minum obat antinyeri, dan suntikan di lokasi otot bermasalah di tengkuk, bila penyebabnya karena jiwa yang gundah atau galau sudah disebut perlu obat penenang, dan perlu pula melakukan fisioterapi otot-otot sekitar tengkuk. Biasanya perlu melakukan semua gerakan-gerakan mengangguk secara berulang, selain menengok ke kiri dan ke kanan berulang berganti-ganti, menengadah berulang, seraya kedua pundak diangkat dan diputar berulang-ulang, dengan tujuan mengendurkan ketegangan seluruh otot yang bermasalah pada kasus keluhan di tengkuk.
Salam sehat,
Dr Handrawan Nadesul
Ikuti : Kelelahan Dan Mati Mendadak