Seide. id – printer Belarusia, Krystina Timanovskaya, 24, bikin heboh di Olimpiade Tokyo. Ia mengkritisi para pelatihnya. Akibatnya atlet kelahiran 19 November 1996 ini dibawa paksa ke bandara dan diminta pulang kembali ke negaranya.
Krystina menolak pulang, dengan alasan keselamatan jiwanya bila ia sampai menginjakkan kaki di Belarusia. Sementara, soal kekhawatiran keamanan atletnya, hal itu ditampik oleh para pelatihnya, mereka menilai justru Krystina yang memiliki masalah dengan kestabilan jiwanya.
Sprinter itu kemudian meminta perlindungan polisi Jepang. Setelah semalam dalam pengawasan otoritas keamanan, hari Senin (2/8/2021) ini atas nama kemanusiaan, pihak Keduataan Polandia memberikan jaminan perlindungan dan suaka.
Wakil menteri luar negeri Polandia, Marcin Przydacz, malah sudah membuat pernyataan bahwa Krystina Timanovskaya sudah melakukan komunikasi langsung dengan diplomat Polandia di Tokyo. Pihak Polandia berjanji akan membantu “apapun yang diperlukan agar Krystina bisa melanjutkan karirnya” demikian wakil menteri seperti dikutip BBC.
Presiden represif
Dikabarkan, suami Krystina juga sudah lari dan terbang ke ibukota Ukraina, Kiev, ia mengatakan pada kantor berita AFP siap bergabung dengan istrinya di Polandia demi, “masa depan bersama”
Belarusia memang sedang tegang. Kekhawatiran Krystina yang menolak pulang bisa dimaklumi.
Presiden Alexander Lukashenko, yang telah berkuasa sejak 1994, kerap menggunakan kekerasan dalam bertindak. Tahun lalu terjadi demonstrasi besar-besaran di seluruh negeri yang memperdebatkan hasil pemilu. Lukashenko kemudian bertindak represif.
Beberapa pendemo adalah atlet top Belarusia,
Bersambung: