HM Jusuf Kalla mencoba menggiring peristiwa kriminal sebagai isu politik tapi Kapolestabes Makassar menghadirkan Ustad kondang Dasaad Latif dan mengklarifikasinya. Pemerintah melalui Menkopolkam Mahfud MD juga sigap merespon. Aagar mengadili secara terbuka.
UPAYA penggiringan opini dari rangkaian tindakan kriminal di lingkungan rumah ibadah dan menjadikannya isu politik, digagalkan lagi. Dengan cepat aparat kepolisian membongkar motivasi pelaku.
Terakhir kejadian di Makasar, Sulawesi Selatan, dimana mimbar masjid raya di ibukota provinsi Sulawesi Selatan ini dibakar.
“Pelaku membakar mimbar Masjid Raya didasari sakit hati. Pelaku setiap datang istirahat di masjid dilarang oleh pengurus masjid dan keamanan masjid,” ujar Kapolrestabes Makassar Kombes Pol Witnu Urip Laksana didampingi oleh Ustad Das’ad Latif dan Kasat Reskrim Polrestabes Makassar saat rilis di aula Mapolrestabes Makassar, Sabtu (25/9).
“Pelaku ini masih tinggal sama orangtuanya. Dia juga pengangguran. Pelaku hanya satu orang. Pelaku ini sering tidur di pelataran masjid sehingga kemungkinan kehadiran pelaku membuat tidak nyaman,” tambah Kombes Pol Witnu.
Untuk hasil dari konsumsi zat adiktif pada tersangka akan dilakukan pemeriksaan urine oleh Tim Satuan Dokpol Polrestabes Makassar, guna memastikan penggunaan zat adiktif yang kerap dikonsumsi oleh tersangka,” tandas Kombes Pol Witnu.
Kabba, pemuda berusia 22 tahun warga Jalan Kandea 1 nekat membakar mimbar Masjid Raya Makassar. Pemuda pengangguran itu mengaku membakar karena sakit hati dengan pengurus masjid yang kerap mengusirnya saat tidur di pelataran Masjid.
Hasil pemeriksaan sementara, saat beraksi pelaku diduga kuat dalam pengaruh zat adiktif.
Penggiringan JK.
Sebelumnya HM Jufuf Kalla menyampaikan keprihatinannya atas sejumlah kasus kekerasan yang menimpa ulama atau tokoh agama belakangan ini.
“Saya berharap kepada para pengurus masjid di Indonesia untuk lebih meningkatkan kewaspadaan dan segera melaporkan kepada pihak berwenang jika melihat hal-hal yang mencurigakan. Apalagi belakangan ini kriminalisasi kepada ulama mulai marak lagi terjadi,” katanya, sebagaimana diberitakan detik.com.
“Saya selaku Ketua Dewan Masjid Indonesia mengecam keras tindakan pembakaran mimbar Masjid Raya Makassar yang diperkirakan terjadi pada dini hari tadi. Dan saya berharap kepada masyarakat, terutama umat Islam di Makassar dan daerah lainnya di Indonesia, agar tidak terprovokasi atas tindakan tersebut,” ujar JK dalam keterangan tertulis yang diterima detikcom, Sabtu (25/9/2021)
Selanjutnya, Keterangan Ustadz Dasa’ad Latif