Seide.id. Seorang menteri kabinet Afrika Selatan menuntut pembatalan lelang yang akan datang di AS atas kunci sel penjara Pulau Robben di Cape Town. Penjara itu tempat mendiang Nelson Mandela, presiden kulit hitam pertama di negara itu. Ia adalah seorang aktivis hak asasi yang terkenal secara internal. Mandela telah lama dipenjara karena perbuatannya. oposisi terhadap apartheid.
Kunci sel penjaranya adalah di antara memorabilia Mandela yang dijual oleh rumah lelang Guernsey di New York pada 28 Januari.
Sebagian besar barang-barang tersebut disediakan oleh anggota keluarga Mandela untuk mengumpulkan dana bagi rencana museum dan taman di sekitar makamnya. Sementara itu kuncinya dijual oleh mantan sipir Mandela yang menjadi temannya.
“Tidak terduga bagi Guernsey, yang jelas menyadari sejarah menyakitkan negara kita dan simbolisme kunci. Diharapkan ia mau untuk mempertimbangkan melelang kunci tanpa berkonsultasi dengan pemerintah Afrika Selatan. Kunci itu merupakan otoritas warisan di Afrika Selatan dan Museum Pulau Robben, Menteri Olahraga, Seni, dan Budaya Nathi Mthethwa mengatakan dalam sebuah pernyataan, Jumat.
“Kunci ini milik masyarakat Afrika Selatan di bawah asuhan Robben Island Museum dan South African State. Itu bukan milik pribadi siapa pun.”
“Kunci tersebut harus segera dikembalikan kepada pemiliknya yang sah dan lelang ini harus dihentikan,” kata Mthethwa. Seraya dirinya menambahkan bahwa dia sedang mendiskusikan dengan pihak berwenang tentang “langkah-langkah tepat yang harus diambil untuk menghentikan lelang dan untuk mengamankan pengembalian kunci tersebut. kunci Afrika Selatan”.
Sebagai tanggapan, rumah lelang mengatakan hasil penjualan adalah untuk mengumpulkan dana untuk membangun taman memorial dan museum di sekitar lokasi pemakaman Mandela.
Putri tertua Mandela, Makaziwe Mandela-Amuah, mendekati Guernsey untuk mengadakan lelang memorabilia Mandela guna membantu membangun taman, kata Arlan Ettinger, presiden Guernsey's, kepada The Associated Press.
“Kami merasa terhormat untuk menjual banyak barang dari keluarga Mandela untuk membantu mereka membuat taman,” kata Ettinger.