Pemetik buah di Australia Minta Dibayar Rp250 Ribu per Jam

ABC sedang menyelidiki dunia kerja di Australia dan membutuhkan bantuan Anda. Kami ingin mendengar cerita dari Anda, baik karyawan, manajer, atau pun pemberi kerja.

“Terlalu banyak petani yang bisa memanipulasi sistem a piece rate sehingga bayaran yang mereka berikan di bawah standar di Australia.

“Sekarang akan mudah bagi para pekerja, bahkan bila mereka tidak bisa berbahasa Inggris sekalipun, untuk mengerti apakah mereka mendapat upah rendah atau tidak.

“Mulai dari sekarang, kalau anda mendapat lebih sedikit dari $25 per jam sebagai pemetik buah di Australia, artinya bos Anda melanggar hukum dan mencuri uang anda.”

Federasi Petani Nasional Australia sebelumnya menentang perubahan aturan upah, dengan mengatakan sistem ‘a piece rate’ justru membantu produksi.

Pekerja pemetik buah di Australia – foto ABC news

Mereka merasa perubahan apa pun soal upah akan membuat banyak petani bangkrut, tulis Sastra Wijaya untuk ABC News.

Menteri Pertanian Australia, David Littleproud mengatakan mencoba memahami soal perubahan sistem upah tersebut.

“Fair Work Commission adalah juri yang independen. Otoritasnya independen yang terpisah dari Pemerintah Federal,” katanya.

Menurutnya perubahan sistem upah nantinya akan membuat warga di Australia  harus membayar lebih mahal untuk produk yang mereka beli di supermarket.

“Petani harus membayar lebih untuk produksi dan biaya produksi itu dibebankan di harga pasaran,” katanya lagi.

“Kita bisa menyimpulkan, bahwa di satu saat nanti, walau saya belum membaca keputusan sepenuhnya, akan ada kenaikan harga di supermarket.”

Mereka yang menentang keputusan terbaru Fair Work Commission bisa mengajukan banding sebelum akhir tahun 2021. – ABCnews/Dms.

SEIDE

About Admin SEIDE

Seide.id adalah web portal media yang menampilkan karya para jurnalis, kolumnis dan penulis senior. Redaksi Seide.id tunduk pada UU No. 40 / 1999 tentang Pers dan Kode Etik Jurnalistik (KEJ). Opini yang tersaji di Seide.id merupakan tanggung jawab masing masing penulis.