Hampir semua lembaga survei menyatakan pasangan Prabowo-Gibran memenangkan Pemilu 2024, dan menjadi Presiden dan Wakil Presiden Indonesia 2024 ( Foto: Istimewa)
Akhirnya, Pemilu 2024 Indonesia, dapat selesai dengan tenang, sejuk, damai dan sangat demokratis. Menurut berbagai survei dan polling, pasangan No. 2 Prabowo Subianto – Gibran Rakabuming Raka, mengungguli pasangan No. 1 A.Baswedan – Muhaimin Iskandar maupun No 3 Ganjar Pranowo- Mahmud MD yang diunggulkan.
Komentar Blunder
Kemenangan Prabowo- Gibran sudah dapat dirasakan sejak 2 minggu terakhir ketika pendukung Capres No. 3, dalam hal ini PDI-P mulai berkomentar negatif terhadap pasangan Prabowo- Gibran. Terutama Megawati, Ganjar serta para petinggi PDI-P yang terus menyerang Jokowi.
Bahkan, di masa tenang, 3 sosok intelektual yang melancarkan “ serangan” sangat negatif terhadap Jokowi melalui presentasi Dirty Vote ( Pemiihan Kotor), justru memperkuat pilihan masyarakat bahwa orang yang selalu dipojokkan, layak dibela. Dirty Vote menggambarkan bagaimana pemerintahan Jokowi melakukan pemilihan secara” kotor” yang TSM ( Terstruktur, sistematis dan masif) dengan memanfaatkan aparat negara. Mereka memilih “ memprovokasi” masyarakata di amsa tenang daripada membawa persoalan kecurangan ke ranah hukum.
Capres No 1 dan No. 3 terlalu fokus menyerang Prabowo-Gibran dan Jokowi, namun lawan-lawan Prabowo-Gibran melupakan efek Jokowi yang luar biasa. Bagaimanapun “dihancurkan”, masyarakata masih menilai jasa-jasa Jokowi selama berkuasa.
Cukup Satu Putaran
Pemilu kali ini juga mengkandaskan hampir semua penilaian pakar politik dan institusi polling bahwa Pemilu akan berlangsugn selama 2 putaran. Sejak awal, Puan Maharani dari PDI-P justru telah mengajak Capres No. 1 untuk bergabung saat terjadi 2 putaran.
Hasil sementara hitung cepat di berbagai polling memperlihatkan pasangan Prabowo-Gibran memenangkan lenih dari 50% ( tepatnya 59%) dan menang di lebih dari 20% di 50 wilayan pemilihan sehingga memperetegas jika hitung cepat ini akan sama nantinya dengan perhitungan Panitia Pemilihan Suara ( PPS) Pemilu
Berbagai pegiat sistem pemilihan cepat seperti Cepat Kompas, Chatra, Indikator, Chatra Politika, LSI, Poltracking, , Populi Centrer, dan SaifulMuljani mengunggulkan kemenangan Prabowo-Gibran dengan rata-rata angka 58,5%.
Rendah Hati
Kemenangan Prabowo-Gibran disambut masyarakat yang tak peduli apa kata orang tentang sosok Prabowo, Gibran maupun Jokowi di belakangan kesuksesan ini, namun Prabowo dan Gibran memperingatkan agar pendukung mereka tidak sombong, tidak membully pendukung pasangan yang kalah.
Prabowo bahkan menyiratkan tim pasangan yang kalah untuk bergabung dengan mereka melanjutkan pembangunann Indonesia Maju yang sudah dimulai Jokowi. Termasuk meneruskan pembangunan Ibu Kota Nusantara ( IKN) yang sudah dimulai beberapa tahun lalu.
Motto kampanye pasangan Prabowo-Gibran untuk Melanjutkan Pembangunan Indonesia Maju menang terhadap motto dua pesaingnya untuk Melakukan Perubahan. Masyarakat sepertinya menolak perubahan. Mereka masih ingin melanjutkan pembangunan.
Undangan Bersanding
Dari Kubu No 1 terutama Partai Nasdem telah memberi sinyal untuk menjawab seruan Prabowo bergabung di pemerintahan, sementara Partai pendukung pasangan No.3, belum menerima kekalahan.
Banyak pengamat, termasuk pemantau asing, yang menyebut bahwa Pemilu 2024 di Indonesia berjalan demokratis, tenang, dan damai. Bahwa ada percikan-percikan kecil, namun tidak ada kekhawatiran terbelahnya para pendukung seperti tahun sebelumnya antara Cebong dan Kampret. Cebong dan Kampret telah memenangkan Pemilu dan bersatu menyambut Indonesia Maju.