Pemimpin Negeri Adidaya yang mengakhiri Perang Dingin dengan negara barat, terkenal karena kebijakan khasnya yang mendunia, Glasnost dan Perestroika (keterbukaan dan restrukturisasi), tetapi dia tak dapat mencegah keruntuhan negaranya pada 1991.
Seide.id – Mikhail Gorbachev, Kepala Negara Uni Soviet dari 1988 sampai 1991, meninggal dunia, Selasa (30/08) malam. Rumah sakit tempat dia meninggal mengatakan Gorbachev menderita penyakit yang lama dan serius.
Gorbachev, pemimpin terakhir Uni Soviet yang membantu mengakhiri Perang Dingin tanpa pertumpahan darah, meninggal di usia 91 tahun.
Staf di Rumah Sakit Klinik Pusat di Moskow mengatakan negarawan itu meninggal “setelah mengidap penyakit yang serius dan berkepanjangan.” . Jenazahnya akan dikuburkan di pemakaman Novodevichy, Moskow, tempat peristirahatan banyak orang-orang Rusia terkemuka.
Kantor berita resmi TASS melaporkan Gorbachev akan dimakamkan di Pemakaman Novodevichy Moskow di sebelah istrinya, Raisa Titarenko, yang mendahuluinya pada September 1999.
Dalam beberapa tahun terakhir, kesehatan Gorbachev menurun dan dia beberapa kali keluar-masuk rumah sakit. Pada Juni lalu, media internasional melaporkan bahwa dia dirawat di rumah sakit setelah menderita penyakit ginjal, meskipun penyebab kematiannya belum diumumkan.
Mikhail Sergeyevich Gorbachev menjadi Sekretaris Jenderal Partai Komunis Soviet, dan pemimpin de facto negara itu, pada usia 54 tahun. Saat itu dia adalah anggota termuda dari dewan penguasa yang dikenal sebagai Politbiro, dan sosoknya dipandang membawa angin segar setelah beberapa pemimpinnya makin menua.
Dia dianugerahi Nobel Perdamaian pada 1990 “atas peran utama yang dia mainkan dalam perubahan radikal dalam hubungan Timur-Barat”.
Ia merupakan pemimpin Uni Soviet kedelapan dan terakhir yang juga menjabat sebagai Sekretaris Jenderal Partai Komunis Uni Soviet sejak tahun 1985 hingga 1991. Kepala Negara Uni Soviet dari 1988 sampai 1991, Ketua Presidium Majelis Agung Uni Soviet dari 1988 sampai 1989, Ketua Majelis Agung Uni Soviet dari 1989 sampai 1990, dan Presiden Uni Soviet dari 1990 hingga pengunduran dirinya pada tahun 1991. Gorbachev pada awalnya menganut ideologi Marxisme–Leninisme sebelum berubah haluan ke demokrasi sosial pada awal 1990-an.
Pendahulunya, Konstantin Chernenko, meninggal pada usia 73 tahun setelah lebih dari satu tahun menjabat.
Kebijakan glasnost dan perestroika yang diwariskannya memungkinkan rakyat untuk mengkritik pemerintah Soviet dengan cara yang sebelumnya tidak pernah terpikirkan. Tetapi kebijakan itu juga melepaskan sentimen nasionalis di banyak wilayah negara itu yang, akhirnya, menyebabkan keruntuhannya.
Glasnost berarti keterbukaan, khususnya dalam informasi. Secara konkret, glasnost diterjemahkan menjadi pelonggaran sensor media. Sedangkan perestroika berarti restrukturisasi. Perestroika memperkenalkan fitur kapitalisme dalam ekonomi Uni Soviet.
Inisiatif tersebut termanifestasi dengan melonggarkan kontrol harga, mendorong kewirausahaan, dan memudahkan pembelian impor.
Kedua istilah tersebut berjalan bersamaan dan mendunia. Gorbachev menggencarkan pembicaraan tentang glasnost sejak menjabat sebagai Sekretaris Jenderal Partai Komunis Uni Soviet (CPSU) pada 1985.
Selanjutnya, dari kacamata Barat