Foto : Jeremy Bishop / Unsplash
Ketika kecantikan, kekuatan, dan kehebatanmu bermanfaat bagi orang lain berarti kamu spesial. Karena keindahan sejati dalam hidup bukan seberapa besar bahagiamu, melainkan seberapa banyak orang yang berbahagia karena kamu.
—
Proses untuk jadi dewasa kadang jalannya berliku. Kita jatuh bangun dulu. Mengunyah ego, menelan tangis, atau menekan rasa.
Dewasa itu bukan pada usia yang makin tua, tapi pada hati yang semakin bijaksana.
—
Jangankan memelukmu sebagai tanda kasih, justru sentuhanmu tak dikehendaki, dan ciumanmu dihindari. Jangan sedih atau kecewa. Juga tidak perlu menitikkan airmata.
Hidup itu berproses. Adakalanya kita dilingkungi banyak saudara dan teman, ada waktunya pula kita ditinggalkan.
Seperti kelahiran, kita datang telanjang tanpa teman. Begitu pun dengan kepulangan, kita berjalan sendirian menuju keabadian.
—
Selayak bulan yang rela hadir lebih awal demi mengantar sebuah kepergian, kita pun harus lebih sabar menerima berkali-kali kehilangan.
Hidup tak melulu soal pertemuan dan perpisahan, kedatangan dan kepergian, menemukan dan kehilangan. Tapi hidup juga mengajarkan tentang bagaimana kita berdamai dengan kesendirian.
—
Mungkin kamu tidak cantik, tapi kamu memiliki budi pekerti. Mungkin kamu tidak kaya, tapi kamu memiliki empati. Mungkin kamu tak begitu pintar, tapi kamu memiliki semangat belajar yang tinggi.
Tetap fokus pada semangat, usaha, kemampuan, kelebihan dan kebaikan-kebaikan yang kamu miliki. Sebab, mencari kekuranganmu itu tugas para pembenci. Tugasmu adalah hidup makin lebih baik, dan lebih baik lagi.
—
Jika kamu tahu apa yang kamu lakukan itu salah dan konyol, dan tidak mau mengubahnya untuk jadi benar, lebih baik berhenti jadi setrikaan. Sebab dengan hilir-mudik tidak karuan untuk mencari pembenaran semu, sesungguhnya kamu tengah menciptakan kekonyolan-kekonyolan baru!
—
Terkadang kamu menelan tangis, amarah, sedih, kecewa, duka lara, semata-mata agar dunia tak melihat rasa sakitmu. Karena senyummu adalah kebahagiaan orang-orang di sekelilingmu.
Semoga kita makin dewasa dan bijaksana.