KRI Nanggala-402 dinyatakan tenggelam pada Rabu 22 April 2021. Seluruh 53 awaknya dinyatakan gugur dan menjadi pahlawan. Sudah layak dan sepantasnya.
Mereka berjuang dalam diam di kedalaman menjaga perairan Indonesia nan luas.
Bagaimanakah cara kita menghormati mereka ? Pemerintah telah menaikkan pangkat mereka dan memberi gelar Pahlawan bangsa. Itu juga sudah layak.
Tapi izinkan saya memiliki cara penghormatan tersendiri. Saya menyebtnya sebagai Penghormatan Abadi.
Tidak dapat dibayangkan, bagaimana perasaan keluarga korban ketika pemerintah masih terus mencoba mengevakuasi para korban ke darat.
Melihat potongan fisik Nanggala saja yang diambil dari kedalaman laut, akan menimbukan bayangan perih. Terlebih ( jika ada) tubuh korban kru yang diangkat ke atas dengan berbagai bentuk. Bisa menimbukan shock dan kepedihan nan panjang para keluarga. Kengerian yang bisa membuat sakit abadi.
Sebaiknya biarkan saja para pahlawan Kapal Selam Nanggala-402 itu dikenang sebagai Pahlawan Penjaga Abadi di kedalaman bersama kapal Nanggala-402 kebanggaan mereka. Biarkan kami semua tetap mengenangnya sebagai Pahlawan gagah berani nan abadi di sana dengan seragam lengkap yang membanggakan. Bisa saja dibuatkan patung Maggala bersama 53 kru di tepi pantai atau malah di tengah. Dasyat itu.
Pikiran, bayangan dan lamunan kita terhadap para Pahlawan itu akan tetap sempurna sebagai mana manusia lain. Hanya kali ini adalah Manusia Pahlawan Abadi yang berjaga sepanjang masa di kedalaman laut kita.
Kelak semua orang, sebanyak berapapun keturunan kita, akan mengenang Pahlawan Abadi ini dengan cara berbeda. Bisa melakukan tabur bunga di lokasi, memperingati kepahlawanan mereka di pinggir pantai secara rutin dan pikiran kita akan tetap membantuk ingatan gagah berani para pahlawan ini yang terus berjaga sapanjang masa di sana
Bisa jadi ini cara memberi penghormatan tersendiri, abadi dan sepanjang masa…….
29.04.21
