90% penyakit berasal dari pikiran, 5% dari makanan tidak sehat dan sisanya karena tak berolahraga
Di facebook, status seorang sahabat tampak mencemaskan. Beberapa hari ini dia cek kesehatan. Kolestrol, aman, lambung oke, diabetes gak ada masalah dan jantung normal. Namun ia merasa bahsa saat ini ia menderita penyakit yang tak ketahuan penyebabnya. Mungkinkan ia diguna-guna atau kena tenung.
Mari berpikir hal lain dan tidak menuduh ada orang yang menirim guna-guna atau tenung atau semacamnya yang hanya dipercayai orang-orang tradisional dan kurang pengetahuan.
Sakit Tapi Bersukacita
Ada satu penggal kalimat yang menarik tentang hal ini. “ Jika saat ini anda sedang kesakitan, hendaknya bersukacita karena hal itu membangunmu menjadi orang yang lebih baik di masa depan.”
Bagaimana orang kesakitan diminta bersukacita ? Itu inti tulisan ini. Memikirkan hal-hal yang negatif, atau mengisi pikiran dengan hal negatif akan menyebabkan penyakit. Bagaimana bisa ?
Anda sedang bekerja di kantor dan saat ini anda memang sedang telat bayar cicilan, tiba-tiba ada debt collector mencari anda. Apa yang terjadi ? Anda panik, ketakutan dan memikirkan hal-hal negatif yang bisa terjadi dengan diri anda oleh debt collector itu. Akibatnya, anda sakit perut, dan kepala pusing. Padahal anda tidak sedang sakit. Itulah pikiran negatif yang menyebabkan sakit.
Pikiran yang ruwet, tegang, stress berat karena memikirkan hal-hal yang tak bsia diatasi, tidak hanya menjadi penyebab berbagai penyakit degeneratif, tetapi juga memengaruhi bagaimana seseorang berpikir dan berperilaku — bahkan hingga memicu gangguan jiwa.
Marah dapat menyebabkan seseorang mengalami depresi imun selama 5 jam dan jika tak bisa diatasi, bisa gawat. Jika marah berlanjut kepada dendam dan frustasi dapat menyebabkan sistem imun mati. Inilah awal mulanya penyakit akut berdatangan seperti hipertensi, gagal jantung, dan stroke.
Selalu Berpikir Positif
Itu sebabnya, manusia hidup perlu menjaga hari demi hari, setiap kejadian demi kejadian dengan selalu berpikir positif, riang gembira dan selalu merasa bahagia. itu yang menghindari manusia dari berbagai penyakit, selain berolahraga badan.
Sahabat saya Dr. Handrawan Nadesul menulis bahwa dulu, manusia mati 95% karena usia tua, 5% meninggal karena sakit. Sekarang ini 95% orang meninggal karena penyakit dan 5% meninggal karena usia tua.
Di televisi baru-baru ini, saya melihat tayangan kehidupan manusia Jepang di Pulau Okinawa yang hampir seluruhnya tua ( bahkan mungkin banyak pulau di Jepang). Mereka berusia lanjut – antara 85 tahun hingga 120 tahun-. Mereka tetap bekerja, bersosialisasi dan mereka menyeleksi cara makan dan cara berpikir. Mereka juga menghindari berpikir negatif terhadap siapapun.
Apa artinya ini ? Maknanya adalah sikap hidup manusia mesti sejalan dengan pikiran-pikiran baik, wajar dan mengutamakan kemanusiaan dan berpikir positif.
Rendah hati boleh tapi jangan rendah diri. Orang yang merendahkan dirinya dapat menyebabkan dampak negatif terhadap tubuh sebab kepercayaan diri menurun dan menurun pula kesehatan kita sehingga memperparah penyakit leukimia.
Pikiran negatif akan berpengaruh buruk pada diri kita. Pikiran negatif yang kita lakukan dari hari ke hari akan menumpul menjadi risiko terkena penyakit dyspepsia atau penyakit gangguan pencernaan.
Saya ingat setiap peristiwa sehabis pemilu (Pilpres) banyak orang masuk rumah sakit bahlkan menjadi gila karena mereka terlalu berpikir negatif: marah karena kehilangan uang namun tidak terpilih. Marah, kalap karena junjungannya tidak menang atau marah, karena yang menang justru orang yang tidak disukai. Marah, benci menyebabkan orang lumpuh kesehatannya.
Mengelola Pikiran Positif
Semua hal-hal negatif dari satu peristiwa ini, mampu menumbangkan banyak orang. Seperti sekarang, lihat saja di medsos bagaimana orang-orang yang saling memaki, memfitnah, mencari hal-hal negatif lawannya, seperti berbohong, mencaci, menghina akan menyebabkan kamar rumah sakit dipenuhi orang-orang seperti ini. Apotik laris karena orang-orang seperti ini butuh sembuh namun obat tidak mampu menyembuhkan sepanjang pikiran tetap negatif.
Maka, jika anda sedang menderita penyakit, bersukacitalah, anda akan menemukan diri anda menjadi orang yang luar biasa, mampu berpikir positif. Pikiran positif, berbahagia dan bersuka cita lebih ampuh mengobati penyakit daripada mencari solusi ke apotik, apalagi ke dukun.
Di situasi apapun, kontrol dan arahklan pikiran-pikiran negatif anda ke pikiran-pikiran positif dan baik. Dorong pikiran positif anda dengan bersuka cita dan bahagia agar anda tampil menjadi pribadi yang luar biasa dan sehat.
Tentang sahabat saya di facebook yang mengeluh menderita penyakit meski beliau sehat, ada hal-hal yang ia pikirkan yang menguras tubunya melemah imunitasnya. Saya hanya bisa mengirim obatnya: apapun yang anda alami itu, jangan pernah sekalipun memikirkan hal-hal negatif. Bersukacita dan berbahagialah, sebab ini semua yang menghindarkan diri kita dari apotik dan rumah sakit.