Penyakit Yang Kambuh Semasa Berpuasa

Seide.id -Ada empat jenis penyakit lama, maupun baru yang acap muncul, dan atau kambuh semasa menjalani puasa. Perlu diwaspadai, dan bagaimana menanganinya sendiri di rumah. Dua diantaranya telah dibahas yakni sakit gigi dan gangguan lambung. Berikut dua penyakit lainnya dibawah ini.

Batu kemih

Terutama mereka yang punya riwayat pernah ada batu saluran kemih, bisa terbentuk di saluran kemih bawah, atau di kandung kemih, atau di saluran pipa ureter yang ke ginjal, atau di ginjal sendiri.

Mendadak nyeri berkemih, dan atau urine berdarah. Bila batu terbentuk di ginjal, ada nyeri pinggang selain demam, dan kencing bisa tersendat kalau batu di kandung kemih. Bila batu tersangkut di saluran kemih pipa ureter, muncul gejala mulas melilit kolik. Terlebih kalau batunya jenis batu asam urat yang runcing tajam. Kencingnya merah darah.

Batu kemih kambuh atau muncul semasa puasa, lantaran asupan cairan berkurang selama jam puasa. IKekurangan asupan minum selama jam puasa ini yang bisa mencetuskan munculnya gejala batu kemih.

Bila serangan batu kemih tergolong berat, perlu layanan RS, mungkin perlu segera mengangkat batu, khususnya bila batu membendung aliran urine. Ginjal lalu terendam urine, dan ini gawat darurat ginjal.

Bila serangan batu kemih bersifat ringan, perlu diberi obat pereda kolik. Itu maka mereka yang pernah ada riwayat batu kemih perlu sedia obat antikolik di rumah, selain antibiotika. Selain itu perlu cukup minum, dan diberi obat antibatu kemih, dan atau obat penurun asam urat bila berjenis batu urat, dan nilai asam urat terbilang tinggi. Mitos kalau penjual batu akik bisa terluput terhindar dari serangan batu kemih, walau ia pernah tertelan akik.

Asam Urat Naik

Oleh karena asupan minum berkurang semasa jam puasa, maka asam urat darah cenderung bisa naik. Asam urat yang tinggi untuk beberapa waktu kemudian akan membentuk kristal urat. Kristal urat yang runcing tajam bisa tersangkut di persendian, dan atau di ginjal membentuk batu urat. Maka pastikan asam urat dalam batas normal selama berpuasa, dan perlu minum obat antiurat agar asam urat dalam darah tetap normal.’

Kecukupan asupan cairan tubuh harian, kendati sedang berpuasa, perlu tetap tercukupi 30 cc/Kg berat badan. Jadi sebaiknya ada wadah berisi sejumlah air sesuai kebutuhan cairan harian kita. Misal, yang beratnya 60 Kg perlu minum 1,8 liter air. Selama wadah berisi 1,8 liter belum habis, berarti belum cukup minum 1,8 liter.

Asam urat dalam darah meninggi pasti bukan sebab kebanyakan makan baso urat, atau jenis menu urat-urat lainnya, melainkan akibat mengonsumsi menu yang mengandung zat purine tinggi. Zat purine banyak terkandung dalam jeroan, kacang-kacangan, ikan sardin, hering, itik, melinjo, ati ampla, dan gulai otak.

Maka kalau Anda masuk restoran padang, dan pelayan bertanya, “Apa Bapak makannya pakai otak?”, sopan santunnya langsung saja dijawab “Tidak pakai otak”

Salam menunaikan ibadah puasa,
Dr Handrawan Nadesul

Sebelumnya : Simak, Penyakit Yang Kambuh Semasa Berpuasa

Apa Salahnya Kambing?