Ini bagaimana sih?
Bagaimana apanya?
Sudah setahun lebih kok enggak ada kemajuannya?
Maksudnya apa? Yang jelas kalau ngomong
La, itu semua sudah jelas. Kamu enggak pernah baca koran, nonton tivi atau lihat medsos?
Aku main medsos cuma untuk jaga imunitas dań tetap happy
Hah? Memang kamu main apaan di medsos?
Sekalian olahraga. Main TikTok
Duh, makanya, otakmu gak bisa tik dan kurang tok
La, dari tadi tiktokmu juga gak nyambung-nyambung
Soal Covid ini lo, bro. Urusan Covid19
Oh itu. Kenapa memangnya?
Sudah setahun lebih korbannya kok malah terus meningkat. Jumlahnya lebih dari tahun lalu
Terus?
Ya, terus Pemerintah ngapain aja, kok rakyatnya dibiarin terus mati konyol
Memang menurut kamu Pemerintah ngapain aja?
Sibuk ngurus ini itulah. Ngurus undang-undang-lah. Ngurus Perppu-lah. Ngurus infrastruktur-lah
Namanya Pemerintah kan memang harus mengurus ini dan itu untuk seluruh rakyatnya
Iya, tapi itu kenapa jumlah korban Covid terus bertambah dan makin mengerikan?
Kalau menurut kamu itu karena apa?
Karena itu membuktikan bahwa Pemerintah ini enggak becus.
Kamu punya bukti apa memangnya?
Ya, itu tadi. Kamu ini bagaimana sih? Enggak baca atau enggak dengar berita?
Ya, bacalah walau cuma dari TikTok
Nah, kamu enggak prihatin melihat kondisi bangsa sudah seperti ini?
Sangat prihatin dong
Terus?
Ya, prihatin saja. Kan kita harus tetap jaga jarak. Enggak boleh sembarang mendekat dan bertindak
Menjaga jarak itu bukan dari dan terhadap masalah, bro. Ngawur aja kamu
Tapi dari tadi aku belum dengar alasanmu
Alasan apa?
Alasan bahwa menurut kamu Pemerintah sekarang ini enggak becus?
Itu lo. Kamu ini gimana, sih? Korban Covid yang makin meningkat itu membuktikan bahwa Pemerintah enggak becus.
Kamu yakin Pemerintah enggak pernah ngurusin Covid?
Ya, ada sih. Tapi Pemerintah bisanya cuma bikin larangan ini itu. Membatasi ini itu. Enggak boleh lockdown semaunya. Kampanye 3 M, 5M, 10M…
Belum sampai 10M kali…
Iya, karepmu lah. Nah, semua kebijakan itu kan ternyata enggak menghasilkan apa-apa
Kata siapa?
Ya kata para pakar, para ahli, para ekonom, para pembaca berita
Memang Pemerintah enggak pernah ngasih bantuan untuk rakyat yang berpenghasilan rendah?
Ya, adalah itu. Tapi kan jumlahnya terus disunat, di markup, bahkan dikorup
Oleh Pemerintah?
Ya, bukan sih. Tapi oleh orang-orang Pemerintah, mulai dări tingkat menteri sampai RT/RW
Kamu kok tahu?
Tahu kan semua itu ada di berita bro
Terus para pelakunya enggak diapa-apain?
Ya ditangkaplah. Dipecat. Diadili. Dipenjarakan
Terus, salahnya Pemerintah di mana?
Ya, tetap salah, karena enggak mampu mengantisipasi penyebaran dan jumlah korbannya
Menurut berita yang kamu dengar begitu?
Ya, iyalah. Masak aku ngarang?
Kalau vaksinasi kepada jutaan warga secara bertahap itu pekerjaannya siapa?
Ya, kerjaan Pemerintah lah itu. Tapi kan yang divaksin baru 30 jutaan saja
Kamu tahu vaksinnya dari mana?
Ya, dari luar negeri lah. Kita kan belum mampu bikin vaksin sendiri yang diakui lembaga
Memang di luar negeri enggak ada Covid?
Ya, ada lah. Kan wabah ini sudah melanda seluruh dunia
Kamu tahu kan pembuat vaksin itu juga harus membantu negara-negara lain yang membutuhkan, sehingga stoknya belum cukup untuk rakyat seluruh dunia yang jumlahnya miliaran?
Ya, tahulah. Tapi pertanyaanku dari tadi, kenapa jumlah korban di negara kita makin meningkat?
Kamu betul enggak tahu penyebabnya? Memangnya itu enggak ada di berita?
Ya, adalah. Karena masyarakat kita tidak disiplin. Sudah dilarang tetap mudik juga. Sudah divaksin sok jago keluyuran ke mana-mana tanpa 3M dań 5M. Tetap beribadah ramai-ramai tanpa pembatasan.
Terus masalahnya apa?
Ya, masalahnya mengapa Pemerintah enggak bisa mengatasi masalah Covid ini!
Memang Pemerintah seharusnya ngapain menurut kamu?
Ya, enggak tahu. Aku kan bukan Pemerintah. Dan, aku juga bukan pegawai Pemerintah
Kalau gitu, kamu lihat dan tanya dulu RT/RW kamu, mereka sudah bikin apa untuk mengurangi atau mengatasi masalah Covid ini?
Lo, kok malah RT/RW yang kamu salahin?
Bukan menyalahkan mereka. Tapi mereka adalah perangkat Pemerintah yang paling dekat dengan rakyat
Tapi RT/RW kan tergantung Lurahnya, Kepala Desanya?
Nah, sudah ditanya belum lurah dan kepala desa itu, mereka ngapain aja? Kan mereka sudah dapat bantuan dana, obat, vaksin, fasilitas secukupnya dari Pemerintah?
Dari Bupati dan Walikota maksudnya?
Nah, kamu sudah pinter itu. Coba tanyakan, apa kebijakan Bupati/Walikota setempat untuk mengatasi Covid ini? Bagaimana mereka mengatur warganya?
Bukannya mereka tergantung dari dan pada kebijakan Pemerintah Provinsi dan Gubernur?
Ya, enggak begitu juga. Kan ini sudah zaman Otonomi Daerah, bro. Lagipula Bupati/Walikota itu kan dipilih langsung oleh rakyatnya. Mereka tidak bertanggungjawab kepada Gubernur apalagi ke Pemerintan Pusat. Mereka harus dan hanya bertanggungjawb kepada rakyat daerah yang memilihnya. Mengapa mereka membiarkan warga yang sudah memilihnya, terpapar Covid? Apa yang sudah mereka lakukan? Bagaimana mengantisipasinya? Terus mereka ngapain saja?
Kok, kamu mengalihkan perhatian dan tanggungjawab Pemerintah Pusat?
Lo, Pemerintah Pusat itu kan hanya mengkoordinasikan. Memberikan bantuan gelondongan anggaran negara untuk kampanye, antisipasi, pencegahan, pengobatan, pembebasan biaya bagi korban Covid, bantuan sosial bagi rakyat dan pengusaha kecil dan menengah. Dan, semua bantuan itu diserahkan langsung ke desa, ke kecamatan, ke kabupaten, ke walikotamadya, dan ke gubernur. Merekalah yang jadi pelaksana tugas sehari-hari mewakili Pemerintah Pusat. Tapi mereka punya hak, kewenangan dan tanggungjawab penuh masing-masing, sesuai persetujuan DPRD I dan DPRD II, sebagaimana diatur UU Otonomi Daerah. Nah, kamu sudah tanyakan kepada mereka? Ngapain saja mereka selama badai Covid ini melanda wilayah mereka?
Aku sih enggak kepikiran sampai sejauh itu. Memangnya semua itu bukan tugas dan tanggungjawab Pemerintah Pusat sepenuhnya?
Pemerintah Pusat itu kan enggak cuma ngurus Covid. Mereka juga harus mengatur ekonomi supaya jalan, walau dengan banyak pembatasan dan keterbatasan. Mereka juga harus mengurus ini dan itu. Undang-undang dan Perppu. Pembangunan infrastruktur. Memungut Pajak. Literasi teknologi informasi biar semua pelaku UKM bisa jualan secara online melalui internet, karena gerak mereka dibatasi. Mereka harus merancang anggaran Alutsista yang ribuan triliun tapi belum apa-apa sudah diributin padahal itu untuk jangka waktu 25 tahun, dan duitnya juga bukan dari rakyat kita. Kurang kerjaan apalagi coba Pemerintah?
Kamu kok aneh sekarang?
Aneh bagimana?
Kok kamu dari tadi cuma belain Pemerintah Pusat? Memangnya kamu dibayar?
La, aku kan bukan ASN? Aku juga rakyat jelata seperti kamu
Terus, kenapa kamu bisa ngomong dengan teori yang aneh-aneh itu?
Aku ini cuma dengar-dengar saja dari berita, sama seperti yang kamu jelaskan tadi
Memang kamu sudah baca koran, nonton televisi dan ngikutin medsos?
Ya, enggaklah. Mana ada waktu. Kan tadi aku sudah bilang. Aku cuma olahraga dań dengar semua itu dari TikTok doang
Dasar otak TikTok. Kirain kamu baru dapat ilmu dari dukun canggih
Nah, kamu juga ngapain sekarang sok sibuk ngurusin Covid?
La, aku kan warga negara yang prihatin melihat kondisi bangsa dan negara kita saat ini
Memangnya sekarang kamu sudah insyaf, sudah perçaya, dan sudah yakin Covid itu sungguh-sungguh ada?
Kamu enggak usah ikut campur urusan kepercayaan dan keyakinan seseorang. Negara aja enggak boleh ngatur, apalagi cuma kamu…!
230621