Meski sudah ribuan tahun telah berkelana ribuan tahun, baru tahun 80an, Jamur Tiram masuk Indodnesia melalui Wonosobo( Foto: CoPilot/ Seide)
Sejarah perjalanan jamur tiram ( (Pleurotus ostreatus) cukup panjang hingga sampai ke Indoesia. Jamur tiram merupakan jamur pangan paling populer di Indonesia, digemari setiap ibu rumahtangga dan kuliner. Itu sebabnya dibanding jamur lain, jamur tiram sangat akrab dan dibutuhkan setiap saat.Jamur ini sebenarnya berasal dari Eropa, Amerika dan Asia. Seorang naturalis Belanda, Nikolaus Joseph Freiherr Von Jacquin, pertama kali mengidentifikasi jamur ini pada tahun 1775.
Jamur tiram memiliki himenium, lapisan tisu pada himenofor jasad berbuah kulat di mana sel-sel berkembang menjadi basidium atau askus, yang mengeluarkan spora. Berbentuk insang dan tudung yang menyerupai setengah lingkaran, mirip cangkang tiram dengan bagian tengah yang agak cekung.
Jamur Menjamur Di Cluster Jamur
Dalam perkembangannya, jamur tiram ramai dibudidayakan di daratan Tiongkok sejak 1,000 tahun silam. Hingga kini, Tiongkok menjadi eksportir jamur tiram terbesar dunia karena kontinitas, konsistensi dan komitmennya diberi jaminan pemerintah.
Di Indonesia, jamur tiram baru dikenal tahun 1980, ketika beberapa petani Wonosobo mulai menanam jamur tiram pada 1980. Cuaca yang dingin di Wonosobo membaut tanaman ini tumbuh subur dan banyak orang mulai memperkenakan ke berbagai daerah. Tak hanya di dataran tinggi tapi juga di dataran rendah dan panas.
Ciri khas jamur tiram memiliki tangkai yang tumbuh menyamping (dalam bahasa Latin: pleurotus) dan bentuknya menyerupai tiram (ostreatus). Itu sebanya dinamai Jamur Tiram. Nama jamur disesuaikan bentuk, bau, warna maupun asalnya.
Jamur tiram tumbuh di hutan pegunungan di daerah yang sejuk, terutama pada permukaan batang kayu yang sudah melapuk atau pokok batang yang sudah ditebang.
Budidaya jamur tiram tergolong sederhana. Media tanam yang umum digunakan adalah serbuk gergaji kayu yang merupakan limbah dari penggergajian kayu. Miselium dan tubuh buahnya berkembang baik pada suhu 26-28°C¹.
Jamur tiram telah menempuh perjalanan panjang sebelum akhirnya tumbuh subur di Indonesia. Kini, kita dapat menikmati manfaat gizi dan rasa lezat dari jamur tiram dalam berbagai hidangan. Termasuk menikmati nilai ekonomi dari jamur tiram ini.