Perjuangan Memaknai Hakekat Kehidupan – Menulis Kehidupan 223

Foto : Trevar Skilicorn-Cilver/Unsplash

Selain memenuhi kebutuhan pokok dan kebutuhan tambahan, setiap pribadi pada hakekatnya berjuang memberi makna bagi kehidupannya. Mau berharga, berguna, diakui dan memiliki kebahagiaan. Warisan nilai dan makna kehidupan ada dalam kearifan lokal, ilmu pengetahuan, kesenian dan juga ajaran agama. Setiap pribadi berusaha belajar dan memperkaya pengetahuan bagi dirinya. Harapannya adalah semakin berbudi, cerdas, bijaksana dan beriman.

Salah satu nilai dan makna kehidupan adalah kerinduan pribadi menjadi berkat bagi sesama, sebagai pembawa cahaya terang. Hakekat hidup diimani sebagai anugerah Sang Pencipta – Sang Maha Cahaya, agar bisa hadir di dunia membawa cahaya terang kasih sayabg bagi sesama. Lalu saya tuliskan refleksi itu dalam dua sajak:

Putra-Putri Matahari

1.Generasi Pewaris Cahaya*

Disini
Tanah lahirku
 Timu matan Lera gere

Disini
Tumpah darahku
 Timu tawa Lero lema

Disini
Kampung halamanku
 Timor loro sae nian laran

Rencana Sang Maha Misteri
melukis jiwa raga kami
Putra-putri pewaris cahaya

Kehendak Sang Maha Misteri
menulis kelahiran kami
Putra fajar Putri  mentari

Amanat Sang Maha Cahaya
Jadikan setiap penerus generasi
membawa terang
membagi cahaya
Sinari alam lingkungan
lukis pelangi kasih insani
lahirkan harmoni damai

2.Meterai Rahim Semesta

Bara api Ibu Bumi
membakar telapakku tersimpan jiwa
Pijar sinar Bapa Menteri
dibakar di ubun sanubari
Api dan sinar semesta
meterai jiwa raga
jadi nafas dan darah
mengembara berkelana
dalam halaman semesta
menulis sejarah manusia

Gelora ombak samudera
ajari aku tertawa
Debu tanah batu karang
melatih kaki menari
Angin petir kilat
mengasah jemari menulis karya
Hujan panas awan langit
tanam benih di ladang nalar
Kulintas padang hutan belantara
belajar merangkai kata bicara
bersama aneka margasatwa
Siang malam dipeluk semesta
dibisikkan sabda alam
untuk melukis lembar waktu
dan menenun wajah pelangi

Ibu Bumi…
mengawal dengan doa
agar
bara api tak padam
Bapa Mentari…
menjaga dengan mantra
agar
sinar cahaya tak sirna
sampai aku kembali
bersua di istana asali
merayakan pesta cinta abadi
perjamuan api cahaya Ilahi

Simply da Flores Harmony Institute