Dari grup menulis di media sosial, saya semakin mengenal berbagai sosok pribadi. Ada aneka karakter, profesi, latar belakang budaya, wilayah tempat tinggal, juga perjuangan mengukir makna arti kehidupanny. Senang dan bangga bisa belajar dari pengalaman sesama saudara dalam mengarungi samudera kehidupan.
Bertepatan dengan peringatan Hari Kebangkitan Nasional, 20 Mei, ada juga seorang teman berulang tahun hari ini. Mas Tom Tirta. Sering diposting hobinya bersepeda, lukisan karikatur dan cerita bergambar, juga karya tulisnya dengan berbagai jaringan. Lalu, sebagai kado kecilku pada Ultah-nya, kutulis sajak: Roda-roda Kelana-mu
Jemarimu mengayuh roda-roda kelana
Lintasi lorong waktu
Lewati titian kalbu
Menempuh jalanan kisah
menerjang belantara makna
menggapai rindu damba jiwa
Roda-roda kelanamu
mengantarmu temui damba
mempertemukan rindu jiwa
Pada kampung dan kota
Pada kebun ladang sawah
Pada sungai hutan belantara
Pada gunung dan lembah
Pada relung-relung kalbu
Pada senyum tawa sesama
Pada duka lara manusia
Lalu,…
Kau tuliskan pesonamu
pada lembaran samudera
Kau kisahkan kagummu
pada helai angin
Kau lukiskan sujudmu
pada kanvas langit
Roda-roda kelanamu
terus semangat kaukayuh
diterpa cahaya dibalut gulita
kau memburu Sang Surya
ingin cerita padaNya
“Aku kagum dan terpesona
Aku gentar dan hormat
pada misteri alam semesta
pada misteri manusia
pada apa adanya saya
pada rindu damba jiwa…..
pada roda-roda kelana”
Roda-roda kelana
lintasi desah nafasku
Jejaki detak jantungku
Selalu ada saat jedah
ketika ragaku lelah
Hari ini 20 Mei
kuberhenti sejenak
Kusujud mencium wajah Pertiwi
yang menggendong rodaku
Kubelai angin usara
yang mengisi nafasku
Kulihat matahari
yang pancarkan cahaya lestari
“Syukur dan terima kasih
Aku bisa bersyukur padaMu
Aku boleh berterimakasih
kepada sesama dan alam semesta”
Inilah goresan suara jiwa
Inilah jejak roda kelana
Inilah cerita rindu damba
Inilah lukisan warna makna
Perjuangan seorang anak manusia
Simply da Flores Harmony Institute
