Foto : Enrique/Pixabay
Pikiran manusia diberi kecerdasan untuk menguasai berbagai ilmu dan teknologi. Dengan kemampuan itu, manusia berjuang mengelola kehidupan di tengah sesama dan alam semesta ini. Sejarah mencatat bahwa manusia makin cerdas dan maju dengan iptek-nya. Sekarang zaman teknologi digital Milenial dengan kecanggihan sarana informasi.
Namun, fakta hakiki perlu dicatat bahwa perubahan terus terjadi dan kecerdasan manusia ada batasnya. Tidak semua hal bisa diketahui pasti, apalagi tentang misteri perubahan alam semesta ini. Diri manusia pun sebuah misteri, bagian dari misteri alam semesta. Semua bersumber dari Sang Khalik yang juga Maha Misteri. Atas segala kesadaran itu, saya tuliskan refleksinya dengan sajak:
Tarian Musim Pancaroba
Perubahan itu pasti
Perubahan itu energi asali
Musim datang silih berganti
setiap tempat sudah memiliki
seperti apa musim terjadi
Hujan banjir angin badai
Dingin gersang panas kekeringan
Para petani di sawah ladang
Para nelayan di samudera
Para buruh ke pabrik
Dan
semua berkelana membela hidup
berjuang harmoni dengan alam
dengan semua ilmu teknologi
Ketika musim pancaroba
ada yang datang tak pasti
Angin hujan panas dingin
terjadi dan sulit diprediksi
Pancaroba mungkin lima perubahan
Seperti menyaksikan tarian
dari seniman tunggal berekspresi
dalam aneka kreasi gerakan
yang dibuat demi keindahan
Mengalir dari jiwa raganya
agar bisa sampaikan pesan
suka dan duka kehidupan
Alami datangnya musim pancaroba
kupikir seperti saksikan tarian
kreasi spontan seorang seniman
Yang tak bisa kuduga
dan tak mampu kubaca
karena aku bukan seniman
karena aku hanya penonton
yang kebetulan terpaksa saksikan
Karena terjebak dalam pertunjukkan
“Manusia terlempar dalam kehidupan
Tak ada yang meminta
dirinya terlahir ke bumi
Tak ada yang tahu
mengapa hadir disini
dalam sosok seperti ini
Aku, engkau, kita insani”
Ketika saksikan musim pancaroba
laksana saksikan tarian semesta
Kusadari keterbatasan diri insani
Bahwa
alam ini penuh misteri
manusia hanya bagian penghuni
yang tak akan bisa hidup
kalau tidak selaras harmoni
mengikuti hukum alam kodrati
Dimana
hakekat sejati tiap insani
juga adalah sebuah misteri
“Alam semesta dan isinya
Termasuk segenap sejarah insani
yang menghuni bumi ini
Adalah tarian misteri lestari
dari Sang Seniman Agung
dari Sang Penari Maha Misteri”
Tarian musim pancaroba
menggetarkan jiwa raga manusia
ikut bergerak turut berubah
Dengan energi penuh misteri
mewarnai lukisan sosok pribadi
menjadi apa dan siapa
membuat arti dan makna
Ada yang sungguh disadari
Ada yang terpaksa dilakukan
Ada yang hanya ikutan
Ada yang diam pasrah
Namun
semuanya ada dan terjadi
dalam gerakan harmoni misteri
“Tidak semua yang ada dan terjadi
dapat diketahui, dipahami dan diprediksi manusia
Termasuk perubahan musim
dan gerakan alam semesta
Dan
manusia ikut digerakkan berubah
sambil tiap pribadi berjuang
mengubah diri pribadi sendiri
Dalam gerakan sesama
Dalam gerakan alami bumi
Dalam gerakan seluruh semesta
Dalam Tarian harmoni misteri”
Merenungkan Gugatan Alam kepada Manusia – Menulis Kehidupan 305