Pernyataan Kontroverial dr. Louis: Pandemi Covid-19 Cuma untuk Jualan Vaksin!

Seide.id – Saat ini tengah viral pernyataan seorang wanita bernama Louis Owien, mengaku sebagai dokter umum, yang menyatakan pandemi Covid-19 sebagai plandemi, atau pandemi yang diciptakan. Tujuannya adalah untuk jualan vaksin!

Pernyataan itu disampaikan panjang lebar oleh dr. Louis dalam channel youtube BBA 135 atau channel Humam Baredwan.

Dokter Louis yang mengaku mendalami
semua dasar-dasar laboratorium dunia menjelaskan,  salah satu lab itu sama dengan Teknik PCR, atau teknik di swab. Swab artinya kan mengungkap sel mucosa. Dan itu tidak  akan mungkin kalau ketemu virus.

“Nah diawal pandemi itu kan saya melihat alat yang dipakai itu kan alat rapid test. Rapid test  itu kan dari darah. Kalau darah kan nggak mungkin bisa ketemu virus.  Itu cuma masalah faktor imunitas. Sekarang coba pak waktu pertama kali itu bulan Maret pakai alat itu kan sempat beberapa bulan kita pakai, kalau kemudian pakai alat ini tidak akurat, berarti kan bukan virus. Itu yang diprotes Jerinx itu kan?” katanya.

Pandemi ini menurutnya hanya lucu-lucuan.  Orang sehat dikejar-kejar, diurusin, dicari-cari pakai alat-alat. Kalau positif atau reaktif dibilang terpapar virus Tapi orang yang sakit ke rumah sakit itu ditelantarkan  harus nunggu dulu apa kata alat.

“Coba, di mana otaknya?”

Penentunya, menurut dia, pada alat. Logikanya di Kedokteran tidak pernah mengajarkan tidak boleh menjadikan alat sebagai diagnosa utama.  Harus ada keluhan dulu. Sementara OTG (orang tanpa gejala) dibilang sakit terpapar virus hanya karena alat bilang positif.

Kemudian soal pemakaian masker, dr. Louis mempertanyakan,  kalau virus masuknya lewat airborne, kenapa cuma hidung (yang ditutup), tidak semua bagian tubuh yang memiliki lubang, seperti kuping, ditutup jiga.

Ketika ditanha mengapa isu covid jadi demikian besar, dr Louis menjawab, “Namanya juga plandemi.  Berdasarkan pengalaman sebelumnya, yang Namanya pandemi, itu kan digagalkan oleh dokter Siti Fadilah. Dan dokter Siti Fadilah itu namanya pandemi dengan nama yang dipatenkan, itu tujuan akhirnya vaksin! Tujuan utama itu jualan obat dan vaksin!”

Gejala Keracunan

Secara panjang lebar dr. Louis menjelaskan kaitan antaraalat ini rapid test, kemudian PCR yang saya sebut asidosis laktat.  Obat-obatan yang dianjurkan ini adalah kontraindikasi berat pada hasil alat yang positif.

“Jadi  alat salah deteksi, dianjurkan obat yang salah. Makanya bergejala keracunan.  Jadi gejala keracunan ini interaksi antara obat, ini yang disebut Itu gejala virus!”

Semua kematian di rumah sakit,  sejak zaman dahulu sampai sekarang di era covid ini, menurutnya karena interaksi antar obat,  bukan karena penyakitnya. Ini membuka kedok pengobatan beruluh tahun. Bukan pada saat pandemi.

“Kalau saya melihatnya berdasarkan dari jumlah obat yang diberikan, Kemudian  interaksi antara satu dengan yang lain!”

Karena di rumah sakit ini semua keluhan ditangani oleh masing-masing spesialis, jelasnya, maka masing-masing spesialis itu memberikan obat, tanpa melihat obat yang lain. Jadi obatnya kalau dihitung lebih dari 6 macam.  Jadi orang keracunan obat.

“Ini membuka aib pengobatan berpuluh tahun, kenapa orang jadi parah, kenapa orang masuk ICU!” tandasnya.

Belajar anti aging.

Dokter mengaku, setelah S1 kedokteran di UKI, kemudian belajar anti aging di malaysia. Anti aging hormon itu gurunya dari Belgia. Kebetulan se Asia Pasifik itu lebih banyak,  jadi dia bersama mahasiswa lain berkumpul di Malaysia dan mengundang dokter dari Belgia itu untuk datang ke Malaysia.

Sebelumnya ia pernah jadi Pegawai Negeri Sipil selama 3 tahun, lalu ke luar.

Dokter Louis juga menjelaskan tentang anti aging hormon yang sebenarnya.

“Persepsinya orang awam kan anti aging ini masalah kecantikan, penuaan. Padahal anti aging hormon ini bicara tentang penyakit degeneratif. penyakit penuaan makanya kenapa  fokus pada penyakit komorbid lansia.  jadi memang lebih ke  recovery DNA itu kembali, membalikkan usia 5 tahun kebelakang. Usia biologis ya. Kalau umur kan di tangan Tuhan.  tapi kualitas hidup itu kita bisa usahakan yang maksimal,” paparnya. hw

Avatar photo

About Herman Wijaya

Wartawan, Penulis, Fotografer, Videografer