Pertama Kali dalam Sejarah, Jantung Babi Dicangkokkan ke Manusia

Seide.id – Untuk pertama kalinya, ahli bedah AS berhasil menanamkan jantung dari babi yang dimodifikasi secara genetik pada pasien bernama David Bennett (57).

Operasi itu juga untuk pertama kalinya menunjukkan bahwa jantung hewan dapat bertahan hidup pada manusia tanpa penolakan dalam waktu singkat.

University of Maryland Medical School pada Senin (10/1/2022) menjelaskan bahwa operasi dilakukan pada Jumat lalu.

“Ini merupakan operasi terobosan dan membawa kita selangkah lebih dekat untuk memecahkan krisis kekurangan organ,” ujar Dokter Bartley Griffith, yang melakukan transplantasi jantung babi.

“Kami melanjutkan dengan hati-hati, tetapi juga optimistis operasi pertama di dunia ini akan memberikan pilihan baru yang penting bagi pasien di masa depan,” lanjut ia.

Modifikasi genetik

Sebelumnya, babi pendonor tersebut merupakam bagian dari kawanan yang telah menjalani prosedur pengeditan genetik.

Prosedur itu diterapkan untuk melumpuhkan gen penghasil gula tertentu. Jika prosedur itu tidak ditempuh, gen dimaksud akan memicu respons imun yang kuat dan menyebabkan penolakan organ.

Pengeditannya dilakukan oleh perusahaan biotek Revivicor, pemasok babi yang digunakan dalam transplantasi ginjal terobosan pada pasien mati otak di New York pada Oktober 2021.

Organ yang berasal dari sumbangan ini disimpan dalam mesin untuk diawetkan sebelum operasi.

Tim dokter juga menggunakan obat baru senyawa eksprimental buatan Kiniksa bersama obat anti-penolakan konvensional untuk menekan sistem kekebalan dan mencegah penolakan organ.

Menurut Dokter Bartley Griffith, ini merupakan upaya terakhir untuk pasien yang tidak cocok untuk transplantasi konvensional.

Diharapkan menjadi solusi

Keberhasilan transplantasi diharapkan mampu, “Untuk memecahkan krisis kekurangan organ,” ujar Bartley.

Saat ini, kira-kira 110 ribu orang AS sedang menunggu transplantasi organ. Menurut angka resmi, enam ribu pasien meninggal setiap tahun sebelum mendapatkan donor dari manusia .

Untuk memenuhi kebutuhan tersebut, para dokter yang telah lama tertarik pada xenotransplantasi atau donasi organ lintas spesies pun melakukan eksprimen eksprimen.

Pada Oktober 1984, jantung primata babon pernah ditransplantasikan ke Baby Fee, yang baru lahir dan memiliki masalah di jantungnya.

Tapi, bayi yang baru berusia 14 hari ini hanya mampu bertahan selama 20 hari dan meminggal pada 26 Oktober 1984.

Babi menjadi donor ideal

Babi kemudian menjadi donor ideal karena ukurannya, pertumbuhannya yang cepat dan jumlah anak yang banyak, dan fakta bahwa mereka telah dibesarkan sebagai sumber makanan.

Saat ini, katup jantung babi banyak digunakan pada manusia, dan kulit babi dicangkokkan pada korban luka bakar manusia.
(ricke senduk)

Duh.. Hidup Dengan Selalu Membawa Jantungnya di Ranselnya

Presiden Jokowi: Vaksin Booster Covid-19, Gratis. Berikut Syaratnya

Avatar photo

About Ricke Senduk

Jurnalis, Penulis, tinggal di Jakarta Selatan