Pesawat Airbus A330 dengan nomor penerbangan JT6001 yang membawa bantuan kemanusiaan dari Indonesia untuk Palestina tiba di Bandara El Arish, Mesir, pada Senin, 6 November 2023, sekitar pukul 13.30 waktu setempat atau 18.30 WIB. Foto: BPMI Setpres/Kris.
Seide.id – Pesawat Airbus A330 dengan nomor penerbangan JT6001 yang membawa bantuan kemanusiaan dari Indonesia untuk Palestina tiba di Bandara El Arish, Mesir, pada Senin, 6 November 2023, sekitar pukul 13.30 waktu setempat atau 18.30 WIB.
Ketibaan bantuan ini menyusul dua pesawat C-130 Hercules A-1237 dan A-1238 yang telah tiba sebelumnya. Bantuan tersebut merupakan bentuk solidaritas masyarakat Indonesia atas kekerasan yang terjadi kepada masyarakat Palestina di Gaza.
Wakil Menteri Luar Negeri Pahala Nugraha Mansury yang tiba bersama pesawat Hercules menyambut kedatangan pesawat ketiga ini di Bandara El Arish. Tampak juga Duta Besar Indonesia untuk Mesir Lutfi Rauf turut menyambut.
“Dua pesawat Hercules sudah tiba sebelumnya dan kini kita sedang melakukan unloading untuk pengiriman pesawat yang ketiga dengan menggunakan Airbus A330 sehingga totalnya sekitar 51,5 ton bantuan yang berasal dari berbagai masyarakat, juga Kementerian Kesehatan, Kementerian Pertahanan, Polri, ada juga dari masyarakat dari Kitabisa, juga dari BAZNAS, dari Palang Merah Indonesia,” jelas Pahala.
Pahala menyampaikan bahwa bantuan tersebut merupakan bentuk solidaritas masyarakat Indonesia atas kekerasan yang terjadi kepada masyarakat Palestina di Gaza. Selain itu, pengiriman bantuan ini pun memiliki pesan berupa harapan agar kekerasan di Gaza bisa segera dihentikan.
“Kita berharap kekerasan yang terjadi di Gaza benar-benar bisa dihentikan. Apalagi sebagian besar dari korban yang sampai saat ini sudah jadi korban itu masyarakat sipil yang tidak terkait dengan apa yang terjadi atau masyarakat yang innocent,” ungkapnya.
Pesawat ketiga tersebut mengangkut sekitar 26,5 ton logistik bantuan yang melengkapi total 51,5 ton bantuan kemanusiaan tahap pertama dari Indonesia. Bantuan tersebut kemudian diserahkan kepada Bulan Sabit Merah Mesir.
“Mereka memberikan apresiasi juga atas bantuan yang diberikan masyarakat Indonesia dalam hal bersama-sama melakukan upaya untuk bisa memberikan bantuan karena mereka melihat langsung bagaimana kesulitan yang dihadapi oleh masyarakat Palestina yang ada di Gaza,” ucap Pahala.
Sementara itu, perwakilan dari Bulan Sabit Merah Mesir, Mahmoud Gamaal, menyampaikan bahwa pihaknya bekerja 24 jam menerima bantuan yang datang ke Mesir dari seluruh negara di dunia. Bulan Sabit Merah Mesir akan terlebih dahulu memilah bantuan tersebut berdasarkan prioritas sebelum dikirimkan ke Gaza.
“Kami memberikan prioritas-prioritas dan di antara prioritas yang sangat dibutuhkan sekarang adalah bantuan medis yang dibutuhkan oleh pihak lain (Gaza),” ujarnya.
Bantuan kemanusiaan yang diangkut dengan pesawat charter Airbus A330 untuk rakyat Palestina di Gaza itu dikirim melalui Mesir sejak Senin, 6 November 2023 dini hari. Penerbangan paket bantuan dilepas oleh Presiden Joko Widodo di Pangkalan TNI AU Halim Perdanakusuma, Jakarta, Sabtu (04/11/2023).
Sebelum keberangkatan, Kepala Divisi Hubungan Internasional (Kadivhubinter) Polri, Irjen Pol. Krishna Murti, di Bandara Internasional Soekarno-Hatta menjelaskan bahwa bantuan yang dikirimkan antara lain berupa 100 tenda peleton serta bantuan obat dan alat kesehatan yang dikoordinasikan oleh Kementerian Kesehatan.
“Satu tenda bisa memuat 50 orang, artinya nanti bisa memuat 5.000 orang serta 1.000 selimut untuk musim dingin dan jaket musim dingin,” ujar Khrisna.
Pesawat charter tersebut direncanakan mendarat di Bandara El Arish, Mesir, dan dijadwalkan tiba 1 jam 30 menit sebelum dua pesawat C-130 Hercules yang terbang dari Pangkalan TNI AU Halim Perdanakusuma, Jakarta, pada Sabtu (04/11/2023) lalu.
Setelah tiba di Bandara El Arish Mesir, bantuan ini sudah dikoordinasikan oleh Kementerian Luar Negeri untuk nanti diterima oleh Bulan Sabit Mesir dan langsung akan digeser ke Gaza dengan bantuan Pemerintah Mesir, jelasnya.
Kepala Pusat Krisis Kesehatan Kementerian Kesehatan, Sumarjaya, dalam kesempatan yang sama menambahkan, bantuan alat-alat medis yang diangkut beratnya mencapai 7 ton, mencakup emergency kit untuk kebutuhan bedah minor, obat-obatan, serta makanan tambahan untuk ibu hamil dan balita.
“Dibutuhkan hygiene kit untuk bayi, balita, dan juga ibu hamil juga. Jadi totalnya sekitar 7 ton, ” ungkap Sumarjaya.
Dalam penerbangan ke El Arish, Mesir ikut serta Irjen Pol. Krishna Mukti, Kepala Biro Misi Internasional Divhubinter Polri Brigjen Pol. Yaya Ahmudiarto, serta Direktur Informasi dan Media Kementerian Luar Negeri Hartyo Harkomoyo. (BPMI Setpres/dms/)