Pesona Rahim Bunga

Bougenvile si Kambang Kertas.

Oleh HERYUS SAPUTRO SAMHUDI

…bila kau bunga, apa sebenarnya yang kau pikirkan? Putik mekar di pepucuk daun dan bebatang pohonan. Sebagian menjanjikan buah-buah segar, atau buah yang harus diolah dulu untuk bisa dinikmati. Sebagian lainnya melulu mekar sebagai bunga yang harum mewangi, atau (beberapa) busuk menyengat bagai bau bangkai. Tapi aku tahu itulah caramu memancing datang serangga penyerbuk,

Serangga penyerbuk terpancing datang oleh semerbakmu, yang wangi tak terperi atau yang menguar bau busuk; atau…datang karena paras cantikmu segar merona, dan lalu mereka mencumbu, membelai mengisap sari pollen dan madumu untuk dibawa pulang ke sarang, diangin-anginkan, dikipasi rentang sayap pekerja, diobah jadi makanan bergizi bagi ratu dan generasi yang dilahirkannya

…dan kau, bunga…! Kau terpuasi oleh lagak ragam gaya serbu para penyerbuk itu, yang menyentuhmu sedemikkian rupa, tampak agak grasa-grusu mungkin, tapi tak seekor pun yang merusak helai-helai kuntummu.Tak ada seludang yang robek. Tak ada malai yang patah. Semua masih sempurna sebagaimana saat kamu mekar dan berseri. Yang berobah adalah, kini kau…terserbuki.

Seperti sudah kubilang, ada sebagian diantara kamu yang lantas bunting. Puting sarimu berobah jadi pentil buah yang lantas besar dan ranum, untuk dimakan Codot, Musang Luwak atau beburung, atau dipetik tangan-tangan penanamnya, dibawa pulang, bekal hidup hari ke hari. Itu jika kau bunga penghasil buah atau umbi. Tapi bagaimana dengan kau yang sepenuhnya mekar hanya sebagai bunga?

“Dia mengadakan kami, bebunga yang cuma sebagai bunga, bukan tanpa arti. Kami hadir sebagai contoh bahwa tak semua rahim alam hadir buat berbuah. Ada Rahim yang memang hanya sebagai Rahim, hadir dan diserbuk hanya sebagai Rahim, rekah merona hanya sebagai bunga, mengharumi dan mempercantik alam sekitarmu, sebelum tiba masa layu dan luruh jatuh, balik ke tanahNya.”

Subhanallah…! Subhanallah…!
Subhanallah…!


31/12/2021 PK 06:43 WIB

Foto Ilustrasi karya Heryus Saputro Samhudi.

Avatar photo

About Heryus Saputro

Penjelajah Indonesia, jurnalis anggota PWI Jakarta, penyair dan penulis buku dan masalah-masalah sosial budaya, pariwisata dan lingkungan hidup Wartawan Femina 1985 - 2010. Menerima 16 peeghargaan menulis, termasuk 4 hadiah jurnalistik PWI Jaya - ADINEGORO. Sudah menilis sendiri 9 buah buku.