Saat meninggal, film terakhirnya Backroads to Vegas belum beredar, dan sebenarnya ia tengah menyiapkan sebuah biopic tentang dirinya. Backroads to Vegas baru beredar di tahun 1999, sementara rencana biopic hanya tinggal rencana.
MARGOUX HEMINGWAY (5-Habis)
Oleh AYU SULISTYOWATI
TAK ADA yang tahu atau peduli betapa complicated-nya seorang Margaux Hemingway, kecuali Margaux sendiri. Ia tak pernah berhenti melawan depresi, alhokol dan bulimia. Meski karirnya banyak dibantu orang-orang di industri fashion yang sangatmencintainya, di sisi lain Margaux tak pernah benar-benar ‘konek’ dengan dunianya. Ia terkejut dengan kesuksesan sebagai model yang terjadi begitu cepat. Ia tak pernah siap.
Bahkan di puncak karir modellingnya ia mengatakan kalau dirinya hanyalah gadis kampung sederhana dari Idaho, bukan supermodel. “Bagiku jadi selebriti rasanya seperti dihantam angin topan,” katanya pada majalah People di tahun 1988.
“Tiba-tiba aku jadi cover girl internasional. Tiba-tiba semua orang membicarakan ‘ke-Hemingway-an’ku…. Kedengarannya sangat glamor, kenyataannya pun begitu, dan aku juga menikmatinya. Tapi, aku juga masih sangat naif mencerna semuanya. Waktu itu kukira orang menyukaiku karena apa yang ada dalam diriku, rasa humorku dan kualitas-kualitas lain yang kumiliki. Sama sekalitak pernah kuduga kalau banyaksekali lintah profesional yang menggerogotiku.”
Saat meninggal, film terakhirnya Backroads to Vegas belum beredar, dan sebenarnya ia tengah menyiapkan sebuah biopic tentang dirinya. Backroads to Vegas baru beredar di tahun 1999, sementara rencana biopic hanya tinggal rencana.
Belakangan Mariel meralat dugaannya akan kematian Margaux. Ia membuat pengakuan mengejutkan kalau Margaux dan kakak tertuanya, Joan adalah korban pelecehan seksual sang ayah saat mereka masih remaja.
Selanjutnya : Joan dan Margoux mulai minum sejak remaja
