Meski ia mengatakan kalau ayahnya yang pemabuk kemungkinan besar tak menyadari apa yang dilakukannya saat itu, tapi ia yakin tiap kali pulang malam dalam keadaan mabuk berat, sang ayah akan masukke kamar ke dua kakaknya itu.
Joan dan Margaux yang mulai minum di usia remaja, dikatakan Mariel kemungkinan adalah untuk melupakan trauma mereka.
Ia setuju kalau kakaknya itu mati bunuh diri dengan menenggak obat penenang sebanyak mungkin. Mariel mengatakan kalau keluarganya punya sejarah panjang bunuhdiri. Ada tujuh orang keluarga Hemingway yang mengakhiri hidup merekasendiri, termasuk Ernest dan Margaux.
Margaux sendiri sempat mengaku di acara televisi Geraldo, kalau ia pernah menyayat nadi tangannya di akhir tahun 1970-an. Waktu itu ia baru saja menghabiskan malam panjang di Studio 54.
Ia juga mengatakan kalau sering meniru apa yang dilakukan Ernest semasa hidupnya. “Aku sering meniru bagaimana kakekku dulu makan, minum dan gaya hidupnya. Aku ingin hidup seperti kakekku. Hidup yang luar biasa, hidup dengan penuh keberanian!”
Seolah menjadikan omongannya jadi nyata, Margaux ditemukan meninggal tepat 35 tahun ulangtahun kematian kakeknya, Ernest Hemingway. Dan meski nama dan karirnya tak sebesar sang kakek, tapi seperti halnya Ernest, Margaux tetaplah legenda. Kecantikan dan pesonanya tak akan pernah dilupakan. *** (Habis)