Perdamaian dalam keberagaman, jaminan hak perempuan dan kelompok minoritas harus kita tegakkan. Potensi praktik kekerasan dan marjinalisasi perempuan di Afghanistan, kemerdekaan Palestina yang makin jauh dari harapan serta krisis politik di Myanmar harus menjadi agenda kita bersama.
Pemimpin ASEAN telah bertemu di Jakarta dan menghaslkan five-point consensus yang implemetasinya butuh komitmen militer Myanmar. Harapan besar masyarakat dunia tersebut harus kita jawab dengan langkah nyata dg hasil yang jelas.
Itulah kewajiban yang ada di pundak kita yang ditunggu masyarakat dunia. Itulah kewajiban kita untuk memberi harapan masa depan dunia.
Yang Mulia,
Tahun 2022 Indonesia akan memegang presidensi G20 dengan tema besar “Recover Together Recover Stronger”. Indonesia akan berupaya agar G20 dapat bekerja untuk kepentingan semua, untuk negara maju dan negara berkembang, utara dan selatan, negara besar dan kecil, negara kepulauan dan pulau-pulau kecil di Pasifik, serta kelompok rentan yang harus diprioritaskan.
Inklusivitas adalah prioritas utama kepemimpinan Indonesia. Inilah komitmen Indonesia untuk membuktikan no one left behind. Ekonomi hijau dan berkelanjutan juga akan menjadi prioritas. Indonesia paham bahwa Indonesia memiliki posisi strategis dalam isu perubahan iklim.
Untuk itu kami terus bekerja memenuhi momitmen kami.
Pada tahun 2020 Indonesia telah berhasil menurunkan kebakaran hutan 82 persen dibandingkan tahun sebelumya. Laju deforestasi turun signifikan terendah dalam 20 tahun terakhir. Dan dalam tatanan global indonesia ingin mengedepankan burden sharing menghadapi agenda bersama dunia yang sangat berat.
Indonesia kembali menyampaikan harapan dan dukungan terhadap multilateralisme. Sudah mendesak bagi kita untuk mengawal multilateralisme yang efektif dengan kerja dan hasil yang konkret.
Let us work together to recover together, recover stronger. Terima kasih.
*/dms.