Seide.id – Piramida yang terdapat di Mesir merupakan salah satu dari keajaiban dunia versi UNESCO.
Bangunannya yang indah menyimpan tanda tanya besar terkait siapa pendiri bangunan ini sehingga menarik para ilmuwan terutama arkeolog untuk meneliti lebih mendalam.
Piramida paling awal dari bangsa Mesir Kuno adalah piramida bertingkat.
Dibangun pada masa Dinasti Ketiga Mesir, arsitek Imhotep mendesain piramida bertingkat itu sebagai makam Fir’aun Djoser.
Piramida tersebut dibangun pada abad ke-27 atau sekitar 2630 SM di Nekropolis Saqqara di barat laut kota Memphis dan terdiri dari beberapa mastaba yang disusun bertumpuk.
Piramida Djoser pada masa itu memiliki tinggi 62 (204 ft) meter dan diselubungi oleh marmer putih.
Piramida Bertingkat (step pyramid) tersebut dianggap merupakan bangunan batu berskala besar pertama yang dibangun.
Piramida Mesir paling terkenal ditemukan di dataran tinggi di Giza, di pinggiran Kairo, Mesir, yaitu Piramida Agung Khufu yang merupakan piramida Mesir terbesar dan satu-satunya dari Tujuh Keajaiban Dunia Kuno yang yang relatif masih utuh.
Di sana juga terdapat Piramida Khafre, dan Piramida Menkaure yang merupakan tiga piramida besar yang berada di kompleks piramida Giza.
Arkeolog yang Meneliti Piramida di Mesir
Karl Richard Lepsius merupakan arkeolog yang memimpin “Ekspedisi Prusia ke Mesir” membuat daftar piramida modern pertama pada tahun 1842.
Daftar tersebut berisi daftar 67 piramida kuno, yang kemudian dikenal dengan daftar piramida Lepsius. Hasil ekspedisi Prusia ke Mesir, yang terdiri dari daftar piramida tersebut diterbitkan di “Denkmaler aus Aegypten und Aethiopien”.
(Khoirunnis Salamah)