Erwin Rommel gelisah
Kegelisahan ini ternyata juga –diam-diam- merembet pada sejumlah perwira tinggi Jerman, diantaranya jendral besar dan disegani, pahlawan PD 1 dan jagoan Afrika, Johannes Erwin Eugen Rommel, atau lebih dikenal dengan Erwin Rommel sang Rubah Gurun (Desert Fox).
Rommel mulai mendengar kabar tak sedap yakni tatkala militer Jerman mulai dipakai untuk menangkapi dan menganiaya warga sipil. Ia juga mulai mendengar selentingan tentang kamp-kamp konsentrasi yang digunakan untuk membunuhi warga sipil.
Rommel adalah tentara profesional, dan ia menentang cara-cara keji yang melenceng dari konstitusi.
Celakanya,
Apa yang dilakukan Stauffenberg kelak merembet juga pada Rommel. Jendral besar itu tanggal 14 Oktober 1944 diberi pilihan menelan racun sianida atau diadili dengan tuduhan sebagai pengkhianat negara? Namanya akan tercela dan terhina di mata rakyat Jerman, hak pensiunnya hilang dan semua anggota keluarganya dieksekusi!
Bunuh diri atau..
Memikirkan keselamatan istri dan anaknya, Rommel memilih minum sianida. Ia menelan di dalam mobil di sebuah jalan desa berlumpur dan becek tak jauh dari rumahnya di Herrlingen, dekat Stuttgart.
Tak pernah terbukti Rommel terlibat dalam plot pembunuhan, dan nama Rommel sebagai tentara profesional tetap harum, terbukti pemerintah Jerman menggunakan namanya sebagai nama pangkalan besar milik AD sampai saat ini.