Seide.id – Heru Budi Hartono, Penjabat (Pj) Gubernur DKI Jakarta yang baru dilantik pada 17 Oktober 2022, berencana akan menghijaukan kembali kawasan Monumen Nasional (Monas) di Kawasan Medan Merdeka, Jakarta Pusat.
Dia belum menyebut secara pasti kapan revitalisasi akan dilakukan karena masih akan dibahas dengan para ahli. Namun kawasan Monas akan kembali hijau
“Pohon-pohonnya kita kombinasikan saja. Nanti mungkin IRTI (Ikatan Restoran dan Taman Indonesia) ada perbaikan parkir, kita lihat desainnya nanti,” kata Heru di Balai Kota DKI Jakarta, Kamis (20/10/2022)
Heru Budi mengaku akan segera berkoordinasi dengan Mensesneg selaku Ketua Komisi Pengarah Kawasan Medan Merdeka.
“Nanti (desain Monas) sama Mensesneg, karena itu milik pemerintah pusat,” ujar Heru.
Sementara itu, Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Erick Thohir juga mengungkapkan rencana Heru tentang revitalisasi kawasan Monas-Sarinah antara pemerintah pusat dan Pemprov DKI Jakarta.
Erick mengatakan, revitalisasi akan membuat kawasan Monas lebih hijau.
“Monas akan jadi bagian publik area yang sangat hijau. Nanti Pak Heru yang akan desain, bersama Mensesneg [Menteri Sekretariat Negara] dan akan hijau kembali,” kata Erick di kantor BUMN, Jakarta Pusat, Gambir, (19/10)
Revitalisasi, penebangan pohon
Menurut Heru, Pemprov DKI Jakarta akan bekerja sama dengan pemerintah pusat dan kawasan Monumen Nasional akan dihijaukan kembali sesuai disain awal.
Sebelumnya, ratusan pohon dikawasan ini pada 2019 direvitalisasi oleh Pemerintah Provinsi DKI Jakarta yang dipimpin Gubernur Anies Baswedan.
Pemprov DKI ingin membangun plaza di sisi selatan Monas.
Menurut Pemprov DKI era Anies, tidak seharusnya pelataran sisi selatan Monas ditanami pohon. Plaza yang dibangun nantinya akan menampung kegiatan pemerintahan, seperti upacara.
Penembangan pohon ini mendapat tentangan keras dari sejumlah pihak.
Pemprov era Anies kemudian mengganti dengan pohon pule baru dan bungkam soal berapa rupiah dana yang dikeluarkan.
Namun setidaknya 205 pohon yang sudah puluhan tahun ditanam di Monas ditebang demi membangun plaza atau alun-alun beralaskan beton.
Ada pun pohon yang ditebang jenis trembesi, pule, jati satu, dan mahoni yang bernilai mahal dan umurnya sudah puluhan tahun.
Pemprov DKI enggan membeberkan di mana keberadaan pohon-pohon bernilai mahal tersebut selain saling lempar tangan
(ricke senduk)