Seide.id – Sepandai-pandainya tupai meloncat, akhirnya jatuh juga. Begitu pula dengan gaya hidup kebanyakan orang yang jatuh, karena ulahnya sendiri.
Tidak percaya?!
Coba lihat di sekitar kita.
Ketika ada di antara kita yang berbuat salah. Sekecil apapun kesalahan itu langsung menutupi segala hal baik yang pernah kita lakukan. Ibarat, setitik nila rusak susu sebelanga.
Kita begitu mudah untuk melihat kesalahan orang lain, hingga kita tidak melihat balok di depan mata sendiri.
Menilai dan menghakimi orang lain itu jahat, lebih bijak itu jika kita berani mengingatkan dan memberi solusi untuk kebaikan bersama.
Hati-hati, untuk siapapun yang bermanuver politik kutu loncat agar tidak terpeleset. Khususnya menjelang pemilu, bahkan tak terkecuali bagi orang yang hobi petualang alias menclok sana-sini dan tidak bertanggung jawab.
Apapun alasan yang dikemukakan oleh orang yang bermanuver politik kutu loncat itu tak lebih sekadar untuk pembenaran diri. Plin plan dan tidak mau disalahkan.
Jika kita setia dan komit dengan pilihan, kita tidak bakal melakukan hal yang bertentangan dengan hati nurani. Sebaliknya, tantangan itu harus menjadi motivasi kita untuk memperjuangkan yang papa, lemah, dan tak berdaya. Berjuang untuk memperbaiki keadaan ke arah yang lebih baik dan benar.
Politik kutu loncat yang dilandasi untuk kepentingan diri itu tak lebih menunjukkan kebodohan sendiri.
Berbeda dengan orang yang berpikir positif dan berprangka baik. Ia selalu mencari hikmah dalam setiap masalah agar hidupnya berhikmat.
Untuk siapapun yang miliki hobi politik kutu loncat, hati-hati agar Anda tidak tergelincir karena ulah sendiri. (MR)