Seide.id- Kekurangan mineral tertentu, seperti zat besi, bisa menjadi faktor penyulit kehamilan lantaran janin tak berkembang optimal. Sedangkan pada ibu, kekurangan mineral yang sama bisa membuat kondisi tubuhnya gampang letih dan lemas.
Hingga amat dikhawatirkan ia kurang mampu berjuang maksimal saat persalinan. Atau malah menyebabkan perdarahan yang sulit diatasi saat melahirkan. Selain itu, asupan makan berkualitas juga dibutuhkan untuk mengatur metabolisme dan proses-proses lain dalam tubuh sekaligus meningkatkan daya tahan tubuh.
Peran Penting Asam Folat
Asam folat pun menjadi kebutuhan vital di masa kehamilan trismester pertama, bahkan sejak masa persiapan kehamilan. Kendati jumlah yang dibutuhkan hanya sekitar 400 mikrogram, tubuh tak dapat memproduksi asam folat sendiri.
Asam folat sebetulnya banyak terkandung dalam sayuran hijau. Namun karena pengolahan makanan dengan panas dapat merusak kandungan asam folat, ibu hamil biasanya mendapat tambahan suplemen asam folat.
Asam folat pegang peran amat penting dalam pembentukan sel-sel janin. Kekurangan asam folat akan menyebabkan sel-sel janin tak mampu membelah diri secara sempurna, yang antara lain menjadi penyebab bibir sumbing.
Bahkan tidak mungkin pula, kekurangan mikronutrien ini menyebabkan terjadinya neural tube defect atau kerusakan tabung saraf yang terwujud dalam kecacatan berupa spina bifida.
Trimester II
Setelah melewati trimester pertama, nafsu makan ibu hamil umumnya membaik. Bahkan tak jarang melebihi nafsu makan sebelum hamil. Selama trimester ini akan ada penambahan berat badan sekitar 3 kg. Porsi penambahan berat ini adalah 60% untuk ibu sebagai “tabungan” lemak dan kebutuhan lain. Sementara untuk janin sekitar 40%.
Di trimester ini terjadi peningkatan kebutuhan akan zinc sebesar 4,2 mg. Sedangkan tambahan energi yang dibutuhkan adalah 300 kkal dibanding wanita dewasa tak hamil yang rata-rata hanya butuh energi sekitar 1.900-2.400 kkal. Tambahan 300 kalori per hari tadi bisa didapat dengan menambahkan 100 gram sumber protein hewani. Yang semula 1 porsi kini menjadi 2 porsi.
Khusus ibu yang sebelum hamil mengalami obesitas (IMT/Indeks Massa Tubuh lebih dari 25), anjuran untuk menambah kalori sebanyak 300 kalori per hari tentu tidak berlaku. Pada prinsipnya, sepanjang kebutuhan makro nutrisi telah terpenuhi, yakni dengan makan makanan yang mengandung 4 Sehat 5 Sempurna ibu hamil tidak perlu njlimet atau bingung menghitung asupan kalori.
Trimester III
Sedangkan di trimester ketiga, idealnya terjadi penambahan berat badan sebanyak 6kg. Sekitar 60% dari penambahan berat tersebut untuk janin sementara 40% sisanya untuk ibu. Dengan demikian bisa dikatakan penambahan BB ibu di trimester terakhir ini identik dengan ketersediaan makanan bagi janin.
Berat badan yang tidak bertambah atau bahkan mengalami penurunan, menjadi acaman kesehatan bagi ibu maupun janinnya. Sebaliknya, berat badan berlebih dapat memunculkan banyak masalah juga pada kehamilan. Di antaranya risiko hipertensi, pre-eklampsia, kerja jantung yang semakin berat, risiko terkena diabetes, dan sederet ancaman kesehatan lainnya.
Kebutuhan akan kalori juga bertambah sebesar 300 kkal untuk trimester ketiga dibanding saat kondisi tak hamil. Tentu saja peningkatan kebutuhan kalori tersebut tetap harus mengutamakan prinsip makanan bergizi seimbang, beragam dan bervariasi. Ini amat perlu mengingat semua zat gizi yang dibutuhkan hanya bisa tercukupi dari keanekaragaman sumber pangan. Yang dikonsumi juga perlu dalam porsi seimbang dan pas jumlahnya sesuai kebutuhan.
Dengan demikian tak boleh ada salah satu jenis makanan yang porsinya berlebihan, sementara sumber makanan lainnya terlupakan. Bukankah tak ada satu pun bahan makanan yang komplet mengandung semua gizi yang dibutuhkan tubuh? Ingat, satu sama lain saling melengkapi.
Asam Amino Esensial
Kebutuhan akan zat gizi mengalami peningkatan sebesar 13 mg pada trimester III yang bisa didapat dari daging, hati, sayuran hijau, dan kacang-kacangan. Namun dibanding sumber protein dan mineral nabati, sumber-sumber hewani umumnya mengandung asam amino esensial komplet. Selain juga mengandung zat besi yang disebut heme-iron. Zat besi jenis ini lebih menguntungkan karena mudah diserap usus sekaligus mudah pula dimafaatkan tubuh.
Sementara kebutuhan akan zinc yang berperan dalam pembetukan sel darah merah mengalami peningkatan 10,2 miligram di trimester ini. Bandingkan dengan kebutuhan normal wanita tak hamil usia 19-29 tahun yang hanya 9,3 mg. Atau wanita usia 30-49 tahun sebeaar 9,8 mg. Dalam keseharian, kebutuhan zinc bisa terpenuhi dari ikan, baik ikan tawar maupun ikan laut dalam.
Puspayanti