Potret Kehidupan. Apid, Si Pemburu Kroto

Kroto-01

Kroto, larva rangrang, juga dimanfaatkan manusia sebagai sumber pakan burung berkicau peliharaan dan ikan hias.Kroto disukai burung pemakan serangga dan biasa jadi umpan buat mancing ikan. Komoditas perdagangan sekunder inilah yang sejak lama jadi sumber penghasilan tambahan bagi Apid, si pemburu kroto.

Oleh HERYUS SAPUTRO SAMHUDI

APID kerja serabutan. Antara lain dia sering ikut anemer atau pemborong, bekerja sebagai tukang bangunan di berbagai komplek perumahan baru yang banyak tumbuh di wilayah pinggiran megapolitan Jakarta. Namun di samping ‘kerja pokok’ itu, warga Pondok Petir, Bojongsari, Depok, Jawa Barat ini kerap dicari orang kota karena kemahirannya sebagai pemburu kroto alias anak rangrang.

Rangrang (Oecophylla sp.) atau keranga adalah jenis serangga semut berukuran agak besar yang berkemampuan tinggi dqlam membentuk anyaman untuk sarangnya, hingga para sedulur kita di Inggris menyebutnya Wraver Ant atau “semut penganyam”. Sebagaimana jenis semut lain, rangrang adalah serangga sosial pembentuk koloni yang dqpat sangat tinggi populasinya.

Berbagai data menyebut ada dua jenis rangrang yang masih menyintas di dunia, sedang sisanya ditemukan dalqm bentuk fosil. Yakni rangrang afrika (Oecophylla longinoda) penghuni kawasan tropik Afrika, serta rangrang asia (Oecophylla smaragdina) yang tersebar luas dari Pakistan hingga utara Australia. Di Indonesia rangrang juga disebut semut merah kerena warnanya yang kemerah-merahan.

Apid, si pemburu kroto. Sarang rangrang diojok-ojok dengan ujung galah, dan dengan sebuah teknik… kroto dan rangrang di sarang jatuh tertampung ke dalam kantong yang tergantung di ujung galah. Begitu cara Apid berburu. foto Heryus Saputro Samhudi.

Rangrang bersifat teritorial, menjaga tempat hidupnya dan temperamental alias galak. Tak segan menyerang apapun yang mendekati kawasan aktivitasnya. Apid bisa bercerita bagaimana spartannya rangrang mempertahankan wilayah. “Bila sudah menggigit, ada suara geledek pun rangrang tak akan lepas gigitannya. Rangrang juga hobi semprotkan racun, bahaya jika kena mata,” kata Apid.

Karena perilaku ini banyak pemilik pohon buah di Asia Tengara memanfaatkannya untuk menjaga buah yang mulai ranum dari pengganggu. Kroto, larva rangrang, juga dimanfaatkan manusia sebagai sumber pakan burung berkicau peliharaan dan ikan hias.Kroto disukai burung pemakan serangga dan biasa jadi umpan buat mancing ikan. Komoditas perdagangan sekunder inilah yang sejak lama jadi sumber penghasilan tambahan bagi Apid, si pemburu kroto.

Lomba Burung Berkicau ataupun Lomba Memancing serta Kontes Ikan Hias kerap digelar di wilayah Jabodetabek, baik untuk memperebutkan Piala Pak Camat ataupun Piala Presiden. Kios-kios penjual burung ataupun ikan hias, tiap hari juga perlu kroto, yang masih susah dibudidayakan sebagaimana jangkrik ataupun ulat. Dengan kata lain, kroto masih harus dicari dari alam. Inilah pasar utama kroto hasil buruan Apid.

Order berburu kroto biasa diterima Apid via ponsel, minimal 2 hari sebelum.kroto segar dibutuhkan pemesannya. Pagi atau sore usai tetima order Apid akan segera berburu kroto di sarang-sarang ratu rangrang di pohon-pohon besar di kampungnya, atau pepohonan di greenbelt (jalur hijau) berbagai komplek perumahan, bahkan tak jarang dia minta izin masuk pekarangan rumah-rumah gedongan yang berpohon besar.

Rangrang memiliki perilaku memelihara beberapa jenis kutu sisik untuk diperah cairan ‘madu’nya, sebagai makanan pokok koloni rangrang. Bagi pemilik tanaman hias atau tanaman buah, kehadiran kutu sisik dan sarang rangrang amat sangat mengganggu pemandangan. Kutu sisik yang bikin gatal-gatal kulit, dan rangrang yang hobi menggigit nyelekit. Maka kehadiran Apid yang hendak memburunya, justru sebuah kebetulan menguntungkan.

Jika tinggi, pohon dipanjat. Sarang rangrang diojok-ojok dengan ujung galah, dan dengan sebuah teknik… kroto dan rangrang di sarang jatuh tertampung ke dalam kantong yang tergantung di ujung galah. Begitu cara Apid berburu. Kroto segar lantas dipindah ke wadah khusus, dikirim ke pemesan (atau pemesan datang langsung ke lokasi Apid berburu,), ditimbang…untuk.menentukan berapa harga yang pantas diterima Apid sebagai pemburu kroto.

Tak jarang Apid mengqmbil Ratu Rangrang dan koloninya untuk dipelihara dqn bersarang di pohon besar dekat rumahnya. Bila ada permintaan kroto di sarang rangrang bisa langsung dipanen dan di’uang’kan. Kenapa harus tunggu order,? “Karena kroto mudah basi, busuk rusak setelah 2 hari disimpan. Jadi harus diburu selagi segar dan mahal harganya,” kata Apid, sederhana. ***

05/07/2022 PK 10:10 Wib.

Avatar photo

About Heryus Saputro

Penjelajah Indonesia, jurnalis anggota PWI Jakarta, penyair dan penulis buku dan masalah-masalah sosial budaya, pariwisata dan lingkungan hidup Wartawan Femina 1985 - 2010. Menerima 16 peeghargaan menulis, termasuk 4 hadiah jurnalistik PWI Jaya - ADINEGORO. Sudah menilis sendiri 9 buah buku.