Prediksi pengamat, Prabowo – Jokowi akan pecah kongsi setelah menjabat dan menggantikan, belum ada tanda tandanya. Duet Prabowo – Gibran pun berjalan serasi, aman damai. Pembagiannya pun ternyata sudah jelas, Presiden Prabowo ngantor dan melakukan berbagi lobby, sedangkan Gibran Rakabuming mengawasi proyek lapangan sesuai minat dan gairahnya serta energi dan fisiknya yang prima.
OLEH DIMAS SUPRIYANTO
PARA analis dan pengamat politik yang hebat hebat itu – yang menyandang sederet gelar dari universitas kondang itu – yang di pagi, siang dan malam bicara di teve nasional itu dan rajin mendatangi wawancara panjang dengan podcast itu, bisa meleset juga pengamatannya. Ternyata tak beda dengan saya, pengamat pinggiran, yang cuma modal browsing internet, sosial media, baca buku jadul – sembari rebahan.
“Pasca Jokowi tak lagi jadi presiden, Prabowo akan meninggalkan Jokowi ” begitu salahsatu ramalan yang ramai diberitakan di berbagai media.
Kenyataannya, Prabowo bukan hanya tidak meninggalkan – atau belum bisa meninggalkan – melainkan mendatangi lagi Jokowi, menyambangi kediaman Jokowi di Solo, Minggu malam.
Hari Minggu, hari libur, di hari bersantai, presiden baru kita menyempatkan waktu terbang ke Solo, mendatangi kediaman Pak Mantan di Kelurahan Sumber RT 4 RW 7 Kecamatan Banjarsari, Solo.
Tidak menunggang mobil Maung, Prabowo naik mobil pribadi Toyota Vellfire putih B 2095 ZZH. Pak Presiden mengenakan kemeja biru dan bermobil putih, sedangkan Pak Mantan yang menyambutnya di depan pintu rumah berkemeja lengan panjang putih.
Tak ada agenda formal, tak ada pernyataan politik sesudah pertemuan dua orang penting di republik ini – saat ini – tersebut. Setelah bertemu di rumah sekira 10 menit berlanjut dengan makan malam di rumah makan Angkringan Omah Semar. Nampak sekilas Ibu Iriana hanya mengantar sampai pagar. “Jaga rumah, ” katanya kepada wartawan yang menanyakannya di depan pagar – mengapa tak ikut ke Omah Semar
Padahal, sebelumnya, pengamat politik Adi Prayitno dari UIN Syarif Hidayatullah – yang laris diundang kian kemari – memprediksi presiden terpilih 2024-2029 Prabowo Subianto akan memilih PDI-P ketimbang mantan presiden Joko Widodo.
Adi Prayitno bahkan meyakini hal tersebut bakal terjadi usai Jokowi lengser dan Prabowo resmi dilantik menjadi presiden pada 20 Oktober 2024 lalu. “Rasa-rasanya setelah 20 Oktober, Prabowo ini akan jauh memprioritaskan PDI-P ketimbang Jokowi yang sudah tak lagi jadi presiden,” ujar Adi dalam program Obrolan Newsroom Kompas.com, Selasa (30/4/2024).
PENGAMATAN Adi Prayitno keliru dan ramalan meleset. Baru seminggu ditinggal ke Solo, Prabowo menyusul. Bagaimana pun asam garam pemerintahan, Jokowi sudah lebih teruji. Bukan hanya lokal, nasional, melainkan juga internasional. Dua kali menjadi walikota di Solo (2005-2012), sekali jadi gubernur DKI (2012-2014) Jakarta dan dua kali jadi presiden RI (2014-2024). Non Stop!
Jokowi tidak campur tangan politik lagi – meski tak menolak para politisi yang datang untuk sowan. Setelah dikawal pulang oleh TNI, dia sibuk dengan anak cucunya di kampung halaman, menikmati pensiun, jalan jalan, makan sate, bersama keluarga, setelah bekerja terus menerus di pemerintahan, sejak 2005 lalu.
Justru Prabowo lah yang datang ke Solo untuk bicara bicara. Dan kedatangannya Minggu malam memberi pesan kepada publik, dialah minta “dicampur-tangani”.
Dengan begitu ramalan Adi Prayitno meleset, sejauh ini.
Jokowi mengajak Prabowo ke rumah makan Omah Semar (ist)
Sebelumnya, Adi meyakini bahwa Gerindra dan Prabowo tidak nyaman jika PDI-P berada di luar kekuasaan. Pasalnya, PDI-P merupakan partai pemenang Pileg 2024 dan pemilik kursi terbanyak di parlemen. Mereka juga berpengalaman sebagai oposisi. “Mereka bisa kritis dan selalu bisa resisten setiap keputusan politik Prabowo,” kata Adi.
BENARKAH Presiden Prabowo masih ngarep dukungan PDIP ? Sampai kabinet Merah Putih tersurun, hanya Jendral Polisi (Purn) Budi Gunawan, orang dekat PDIP yang mendapat posisi – yang oleh pengurus teras PDIP Budi Gunawan tidak diakui sebagai “orang PDIP” – dan tidak pegang kartu PDIP – meski pergunjingan elite menyebut, Budi Gunawan jendral kesayangan Bu Megawati.
Sebaliknya Prabowo menyempatkan waktu ke Solo, setelah mendapat dukungan publik dengan popularitas di atas 90,5% menurut LSI Denny JA – sebagai dukungan maksimal – dimana dengan angka setinggi itu, tim kepresidenan dan jajaran kabinetnya lapang jalannya untuk bekerja dan mewujudkan program programnya.
Sederet gebrakannya dengan penangkapan para tersangka korupsi, hakim, markus MA, mantan menteri perdagangan dan sejumlah kepala daerah, memberikan harapan cerah, terwujudnya janji presiden baru untuk “bersih bersih” dan membrantas korupsi.
Usai melakukan pertemuan selama 1 jam, Prabowo sempat menjawab beberapa pertanyaan wartawan, termasuk hidangan yang disantap, semalam. “Makan nasi goreng Jawa, enak,” katanya. Disinggung soal pembahasan pada perbincangan tersebut, Presiden Prabowo hanya menjawab singkat. “Masalah ini dan itu,” katanya. Akan halnya Jokowi hanya melempar senyum kepada wartawan tanpa menyampaikan sepatah kata pun.
Pada kesempatan yang sama, terlihat pula Calon Gubernur Jawa Tengah Ahmad Luthfi dan Calon Wali Kota Surakarta Respati Ardi yang kebetulan makan di tempat yang sama. Respati mengaku tidak sempat berbincang dengan Prabowo maupun Jokowi. “Tadi ketemu, menyapa. Akan tetapi, enggak sempat ngobrol,” katanya.
Sebelumnya, Jokowi dan Prabowo menerima kunjungan calon Gubernur Jakarta Ridwan Kamil. Kang Emil pun mengunjungi Jokowi di Solo pekan lalu.
PREDIKSI pengamat, Prabowo – Jokowi akan pecah kongsi setelah menjabat dan menggantikan, belum ada tanda tandanya. Duet Prabowo – Gibran pun berjalan serasi, aman damai. Pembagiannya pun ternyata sudah jelas, Presiden Prabowo ngantor dan melakukan berbagi lobby, sedangkan Gibran Rakabuming mengawasi proyek lapangan sesuai minat dan gairahnya serta energi dan fisiknya yang prima.
Setelah 22 tahun lebih terus menerus bekerja di pemerintah, Jokowi belum juga menikmati kegiatan formal terkait pemerintahan. Dan melepaskan sepenuhnya dunia politik. Meski sempat menikmati sate buntel, tongseng, dan gulai di satu rumah makan Kartasura, Sukoharjo dan salat Jumat di Masjid Zayed Solobersama putra bungsunya Kaesang Pangarep.
Namun tiga hari setelah menikmat masa bebas tugasnya sebagai kepala negara, Jokowi menerima tamu penting dari Uni Emirat Arab (UEA), Rabu (23/10/2024) siang. Tamu kehormatan ini adalah Menteri Toleransi dan Koeksistensi UEA Syeikh Nahyan bin Mubarak Al Nahyan. Selama hampir satu jam, Presiden Jokowi berbincang dengan Syeikh Nahyan bin Mubarak Al Nahyan, sebelum dia pamit.
Rasanya dalam sejarah belum ada mantan Presiden RI yang dikunjungi menteri negara sahabat, negara asing selepas pensiun. ***.