Seide.id – Hari ini Presiden Joko Widodo (Jokowi) dan rombongan mengunjungi Pasar Olilit di Kabupaten Tanimbar Selatan, Maluku. Tampaknya kedatangan Presiden pada Jumat pagi (2/9/2022) telah ditunggu- tunggu oleh masyarakat.
“Pagi ini, saya mengunjungi Pasar Olilit di Kab. Tanimbar Selatan, Maluku dan mendapat sambutan yang luar biasa meriah dari masyarakat, ” ujar Presiden.
Sambutan meriah tampak pada tayangan video yang beredar yang menunjukan masyarakat berdiri menunggu dengan poster bertuliskan Presiden Jokowiku.. Presiden terbaik sedunia.. dan ungkapan lainnya yang menunjukan rasa cinta.
Bahkan, sebagian masyarakat berlari mengejar iring-iringan mobil kepresidenan yang bergerak perlahan-lahan.
“Rupanya, kedatangan saya ke sini adalah kunjungan pertama Presiden RI setelah Presiden Soekarno datang ke Tanimbar Selatan di tahun 1958, ” ungkap Jokowi.
Menanggapi terkait Kepulauan Tanimbar
Pada kesempatan tersebut Pemimpin Negara juga memberikan tanggapan terkait Kepulauan Tanimbar yang masuk ke dalam dua wilayah pengelolaan perikanan (WPP) namun tidak masuk ke dalam lumbung strategis pangan nasional.
Presiden menyampaikan bahwa pengelompokan ke dalam wilayah perikanan dapat dilakukan apabila potensi produksi sudah mencukupi.
Presiden Jokowi di pasar Olilit
Hal tersebut disampaikan Presiden Jokowi dalam keterangannya di Pasar Olilit, pada Jumat, 2 September 2022.
“Penghitungan, pengelompokan wilayah itu telah dilakukan oleh Kementerian KKP, jadi kelompok-kelompoknya ada, pelabuhannya ada di mana semuanya ada. Jadi kalau potensinya dikelompokkan masih belum cukup, ya memang biasanya tidak dimasukkan dalam kelompok wilayah perikanan,” tutur Presiden.
Kepala Negara menuturkan bahwa banyak potensi produksi di Kepulauan Tanimbar yang diserap untuk kebutuhan masyarakat lokal. Menurut Presiden, hal tersebut justru lebih baik dilakukan karena manyangkut gizi anak-anak di daerah.
“Kita melihat potensi di sini juga telah banyak terserap oleh kebutuhan lokal, saya kira enggak ada masalah. Tidak harus itu ekspor, tidak, asal konsumsi masyarakat bisa lebih baik, karena juga menyangkut gizi anak-anak di daerah. Jangan semuanya di ekspor, tidak semuanya harus masuk dalam wilayah penangkapan ikan, tidak harus seperti itu,” tandas Presiden, seperti dikutip dari Sekertariat Presiden.
(ricke senduk)