Jokowi Smart

Pemerintah dengan tegas menetapkan kelompok separatis Papua sebagai KKB. Jadi mereka itu gerombolan kriminal, Tugas polisi hadapi. TNI hanya sebagai back up saja. Australa berang. Kampanye tentang keganasan militer Indonesia terhadap kelompok separatis Papua sangat massive di media massa. Tetapi keadaan itu tidak membuat Indonesia berhenti dengan kebijakan itu. Akhirnya pemerintah juga yang menang.

Mengapa ? Setiap Papua memanas, kapal perang Australia dan AS ada diperairan Papua. Biasanya kita kawatir. Tetapi sekarang tidak. Itu karena saat kapal perang AS dan Australia ada, kapal perang China juga shadow kapal perang AS dan Austalia itu. “ Lue masuk, lue berhadapan dengan gua.” kata China. Mengapa? di Papua itu ada investasi raksasa China. SIDC ada disana membangun pabrik semen raksasa. Kemudian. China melalui ENFI bangun smelter yang gagal dibangun Freeport senilai lebih dari Rp 100 triiun lebih. Aman dah. Keduanya ada bisnis di sana.

Selat Malaka menjadi pusaran perebutan hegemoni AS. Kita engga bisa berhadapan head to head. AS terlalu kuat kita lawan. Kita sudah dikepung AS. Pangkalan perang AS ada di Singapore yang sudah teken DCA, Philipina, Diego Garcia dan Australia. AS mengajukan proposal Indo-Pacific. Saya baca proposal itu sebelum disampaikan ke Indonesia. Melalui teman staf ahli Menteri, Saya katakan. Ini saatnya indonesia harus digaris depan mendorong Indo-Pacific terbentuk.

Alasan saya. Ini moment tepat seret china dalam kerjasama regional bersama AS dan Rusia. Kita berada di daerah segitiga antara Pasifik dan Samudra Hindia, dibatasi oleh Jepang, India, dan Australia. Jadi walau kita terlibat, kita tidak harus ikuti sepenuhnya proposal AS. Maklum mereka membentuk Indo-Pacific karena alasan menahan hegemoni China di Indo-Pacific. Kita lebih focus kepada kerjasama ekonomi dan ini pasti akan membuka pintu china masuk. Teman saya katakan. Sulit bagi Jokowi bersikap seperti itu. Apalagi Wakil Presiden AS Mike Pence datang khusus bertemu Jokowi. Jelas kok AS maunya indonesia masuk dalam fakta pertahanan melawan China.

Tapi belakangan saya tahu Pence berang. Karena proposal Indonesia seperti usulan saya keteman tempo hari. Karena itu, China bereaksi. Lobi Rusia kepada Trumps akhirnya AS setuju bahwa Indo-Pacific adalah kerja sama ekonomi, yang bersifat inklusif dan komprehensif. Baik AS maupun China sepakat tidak akan membentuk blok pertahanan di Indo-Pacific. Sehingga baik AS dan maupun China sama sama patroli di kawasan Indo-pacific. Nah walau kita di kepung AS tapi AS tidak akan berbuat apapun.

Harusnya Presiden Zelensky belajar dari Indonesia. Posisi Ukrania yang strategis bagi Rusia dan NATO, harus di kelola dengan smart. Toh Rusia hanya ingin Urkania tidak ada deal dengan NATO. Itu aja. Dan NATO juga tidak ingin pollitik dalam negeri Ukrania pro Rusia. Nah jaga saja kenetralan itu, seraya take advantage dari kedua belah pihak. Kuncinya bukan hanya kesadaran elite Ukrania, tetapi juga rakyat Ukrania sadar bahwa mereka dijepit oleh kepentingan blok besar. Jadi perkuat sajalah persatuan. Jangan adalagi politik rasis. Kalau kita tidak kelola poltik persatuan dengan baik, maka itu sama saja beternak proxy asing. Akibatnya asing punya alasab kirim militer. Dah itu saja

  • Foto: Menitini
Avatar photo

About Erizeli Jely Bandaro

Penulis, Pengusaha dan Konsultan