Membaca dan menonton video di kanal Youtube tentang perilaku manusia yang beragam, membuat saya mengilas balik dan berkata di hati betapa kompleks dan ironinya hidup ini.
Raga dan otak yang sehat, mulai terkikis oleh situasi yang ada di sekitar. Jika kepribadian tak kuat, akan berujung ke perilaku ‘pribadi pecah” atau psikopat terselubung atau skizofrenia keji yang tak terlihat, semuanya bisa dikulik dalam teori psiko analisisnya Freud.
Yang bahaya adalah pribadi pecah atau psikopat terselubung, orang yang dalam kondisi sakit jiwa yang sesungguhnya itu lebih baik karena dia mau berobat ke dokter jiwa. Tapi pribadi pecah atau psikopat terselubung di mana depresi yang mengendap tak mampu diatasinya, dia akan berubah menjadi monster kejam yang bersembunyi di balik wajah kebaikan juga ketulusan.
Orang-orang ini sangat berbahaya, mereka jago bermain sandiwara untuk menutupi perilaku keji dan kelemahan sifat yang dimilikinya. Misalnya seperti di film Sleeping With The Enemy yang kalau tak salah diperankan oleh Julia Robert.
Pribadi pecah atau psikopat terselubung sebenarnya ada di diri tiap-tiap manusia.
Naluri-naluri itu muncul dalam berbagai bentuk, misalnya sifat iri hati, dengki, sombong, tinggi hati, suka merendahkan orang lain, kerap marah-marah dan melakukan KDRT, hingga melakukan pembunuhan terencana.
Jika kadarnya tak terkendali, maka dia menjadi sosok yang mengerikan, karena kamuflase dari gesture dan teknik blocking yang dilakukannya mirip seorang pemain drama atau film yang bisa berubah-ubah karakter seperti dalam novel Sybil dengan beberapa puluh karakter/kepribadian bisa dijadikan pembelajaran.
Pemerkosaan seorang kakek tiri pada bayi yang baru berusia 1,8 bulan, ibu yang depresi membunuh tiga anaknya, lelaki membunuh anak dan.pacarnya yang dibuang ke kolong jembatan, tampilan crazy rich yang membuat kaum marginal meringis pedih, politik saling menjatuhkan dengan menyembunyikan minyak goreng, mencaci sang pemimpin negara dengan cacian ketidakpuasan atas kinerjanya, KDRT dan banyak lagi perilaku pribadi pecah atau psikopat terselubung yang tak terlihat dalam dunia pergaulan atau di dunia politik, bisa kita temui.
Sebagai sosok yang disebut manusia dan menjadikan agama sebagai jalan untuk selalu berbuat baik, introspeksi diri dan mengikuti lantunan doa panjang dengan sikap dan perbuatan untuk selalu berpikir positif seperti yang dianjurkan olehNya melalui berbagai kitab suci, semoga bisa menghindarkan kita dari perilaku pribadi pecah dan psikopat terselubung.
Well, memang tak mudah untuk melaksanakannya, karena tekanan hidup kadang mengiring kita ke arah sana. Namun paling tidak, saat kita marah, berkata dan bertindak kasar, memaki, mencaci, benci, dan hendak mengeluarkan sisi serta aura negatif kita, ada tanya pada diri sendiri, “gue udah jadi psikopat terselubung gak ya? Atau pribadi gue lagi pecah?*
“Salam sehat selalu”
(Fanny Jonathans)