Seide.id. Jika Cindy di Indonesia protes memakai bikini, kemarin, beberapa perempuan muda di Denmark protes dengan cara membuka dadanya di pinggir jalan dengan tulisan peringatan, “ Jangan Ngebut. Berkendara Pelan Pelan.’ Mereka memprotes kendaraan yang melaju ngebut di jalanan. Terbukti usaha mereka berhasil. Banyak pengendara mobil memelankan kendaraannya melihat pemandangan di pinggir jaland ari beberapa perempuan muda.
Mungkin tak usah ada tulisanpun, setiap pengendara mobil yang melihat deretan perempuan tak memakai penutup dada, otomatis akan memperlambat kendaraannya. Menurut para perempuan pemrotes itu, adalah tndakan yang sukses. Banyak peringatan pemerintah agar tidak ngebut tapi para pengendara abai. Itu sebabnya mereka nekad buka dada memperlihatkan sesuatu yang menarik perhatian orang ramai.
Protes Iklim Buka Baju
Sejumlah akativits perempuan di Inggris, pertengahan Juli lalu juga menggelar protes terhadap perubahan iklim. Anggota aktivis bernama Extinction Rebellion atau RX terdiri dari 12 perempuan muda daan cantik ini berdiri sambil bertelanjang dada di pusat kota Leed, Inggris. Menurut mereka, telanjang dada merupakan kerentaan perempuan di seluruh dunia dalam menghadapi kerusakan iklim dunia
Pemandangan yagn nyaris sama terjadi di Lodon, September tahun lalu, dimana puluhan aktivis wanita bertelanjang dada namun cepat diamankan polisi karena membuat kerumunan masa.
Aksi Nekad Telnjang Dada di Vatikan
Lagi-lagi, seorang aktivis perempuan dari kelompok Femen, melakukan aksi protes pada perataan Natal di St. Peter’s Square di Batikan tepat hari Natal 2014. Aksi itu membuat heboh lantaran perempuan itu bertelanjang dada dan mengambil patung bayi Yesus. Di depan dadanya , perempuan itu menuliskan kalimat “ Tuhan Itu Perempuan”.
Sebelum semua arang berkerumun mendekati perempuan itu dan mengabadikannya, polisi Vatikan segera menahan perempuan itu, menutup dada perempuan itu dengan jas dan memasukkan ke mobil polisi.
Aksi itu, untungnya, dilakukan setelah Paus Fransiscus menyampaikan pesan Natal kepada jamaah Nasrani dari balok St Peter/s Balisca.
Protes Buka Dada Berspeda
Kali ini protes perempuan dengan membuka dadanya, mengajak pria dengan naik sepeda keiling kota. Peristiwa ini tercatat di bulan Juli kemarin. Ratusan perempuan dan lelaki topless berunjuk rasa turun ke jalan-jalan di Berlin Sabu 10 Juli. Mereka melakukan itu untuk menuntut kesetaraan gender antara perempuan dan pria.
Seorang polisi mendatangi perempuan yang membuka dadanya di sebuah taman namun perempuan itu protes. “ Mengapa saya harus menutup dada, sementara pria bebas membuka dadanya ,” ujar perempuan itu. Polisi mencoba menutup dada perempuan itu, namun setiap kali, perempuan itu membuka dadanya dan dipamerkan ke khalayak ramai. Kalau pria bisa berjemur di matahari tanpa baju, mengapa perempuan tidak boleh, protes mereka.
Bagi pria di taman itu, rasanya tak akan melarang perempuan mengumbar dadanya, namun polisi mencegah agar tidak terjadi kegaduhan dan ketidaksopnan di depan umum.
Tak cukup hanya membuka bajunya, para demonstran perempuan kemudian beralih posisi. Semua peserta perempuan membuka behanya dan pria memakai beha perempuan itu sepanjang jalan yang dilalui. Mereka membawa poster bertuliskan. “ Bebaskan Payudaraku” dan “ Tubuhku adalah Pilihanku”.
Kelompok ini menyebut diri mereka sebagai Hedonist International. Jika anda masuk ke web mereka, akan tampak pemandangan terbuka itu. Mereka menuntut keseteraan dan mempertontonkan semua puting buah dada mereka sebagai keindahan.